TebarBerita.ID
      Artikel ini telah dilihat : 703 kali.
ADVERTORIAL KUTAI KARTANEGARA

Pemkab Kukar Raih Penghargaan Terbaik Penanganan Stunting se-Kaltim

Sunggono

Tebarberita.id, Tenggarong – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kutai Kartanegara (Kukar) berhasil mencatatkan prestasi gemilang sebagai kabupaten dengan kinerja terbaik dalam aksi konvergensi percepatan penurunan stunting di Kalimantan Timur (Kaltim). Hal tersebut disampaikan Sekretaris Daerah Kukar, Sunggono, pada Senin (18/11/2024) lalu.

Penghargaan tersebut diberikan langsung oleh Sekretaris Provinsi (Sekprov) Kaltim, Sri Wahyuni, kepada Asisten II Setkab Kukar, Ahyani Fadianur Diani.

“Penghargaan ini membuktikan bahwa penanganan stunting di Kukar telah berjalan dengan baik. Kita menjadi yang terbaik dari 10 kabupaten/kota di Kalimantan Timur,” ujar Sunggono.

Menurutnya, keberhasilan ini tidak diraih secara instan, melainkan melalui kolaborasi erat antara Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait serta dukungan dari berbagai pihak.

“Kami sangat mengapresiasi semua pihak yang berperan dalam upaya ini, karena kontribusi mereka sangat berdampak pada penurunan angka stunting di Kukar,” tambahnya.

Meskipun telah meraih prestasi tertinggi, Pemkab Kukar berkomitmen untuk terus meningkatkan upaya penanganan dan pencegahan stunting. Penanganan ini dilakukan melalui dua pendekatan utama, yaitu intervensi spesifik dan intervensi sensitif.

Intervensi spesifik ditujukan untuk mengatasi penyebab langsung stunting, seperti pemberian tablet tambah darah untuk ibu hamil, Inisiasi Menyusui Dini (IMD), pemberian ASI eksklusif hingga usia 6 bulan, pemberian Makanan Pendamping ASI (MPASI) pada usia 6-24 bulan, serta pemberian imunisasi lengkap pada anak.

Sementara itu, intervensi sensitif mencakup kegiatan yang mendukung peningkatan gizi kesehatan, seperti perbaikan pola asuh anak, penyediaan bantuan sosial, sarana air bersih, dan fasilitas sanitasi yang sehat.

Stunting merupakan gangguan pertumbuhan dan perkembangan anak akibat kekurangan gizi jangka panjang. Hal ini dapat terjadi karena malnutrisi pada ibu hamil atau anak di masa pertumbuhan, yang ditandai dengan tinggi badan anak yang lebih pendek dibandingkan standar usianya. (ADV/DISKOMINFO KUKAR)

Related posts

Yonavia Soroti Tinggianya Penyalahgunaan Narkoba di Kalangan Pemuda Kubar

admin

Anggota DPRD Balikpapan Dukung Penambahan Personel Satpol PP

admin

DPRD Kaltim Soroti Permasalahan Sungai Karang Mumus

admin