Tebarberita.id, Jakarta – Kementerian Perindustrian (Kemenperin) tengah mengajukan tiga syarat penting kepada Apple Inc. untuk memastikan kelanjutan penjualan iPhone 16 di Indonesia, setelah perusahaan teknologi asal Amerika Serikat tersebut belum memenuhi persyaratan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN). Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita menjelaskan, negosiasi ini berfokus pada kekurangan investasi Apple sebesar Rp300 miliar dari komitmen awal Rp1,7 triliun.
“Kita meminta surveyor Indonesia untuk melakukan audit, dan memang berdasarkan hasil audit surveyor Indonesia, ada kekurangan investasi yang harus mereka penuhi,” ujar Agus dalam Rapat Kerja bersama Komisi VII DPR, Rabu (13/11). Hingga kini, Apple baru merealisasikan investasi sebesar Rp1,4 triliun dari target Rp1,7 triliun guna mencapai TKDN 35 persen.
Ada tiga syarat utama yang ditawarkan Kemenperin dalam negosiasi ini. Pertama, Apple diharuskan membangun fasilitas riset dan pengembangan (R&D) di Indonesia, yang berbeda dengan Apple Academy yang sudah berdiri di Tangerang Selatan, Batam, dan Surabaya.
Kedua, Apple diminta memasukkan Indonesia ke dalam rantai nilai global (global value chain/GVC). Agus menyebut bahwa terdapat 17 perusahaan dalam negeri yang telah mampu memproduksi komponen dari enam kategori yang digunakan oleh Apple.
Syarat ketiga, Apple wajib melanjutkan operasional Apple Academy yang sudah berjalan, dengan evaluasi dilakukan setiap tiga tahun untuk memastikan keberlanjutannya.
Menurut Agus, nilai sisa investasi Apple sebesar Rp300 miliar dinilai kecil jika dibandingkan dengan total penjualan produk Apple di Indonesia yang mencapai lebih dari Rp30 triliun sepanjang 2023. Dengan negosiasi yang sedang berlangsung, pemerintah berharap Apple segera memenuhi syarat tersebut agar tetap bisa menjual iPhone 16 di Tanah Air.
Sumber: fortuneidn.com
