TebarBerita.ID
      Artikel ini telah dilihat : 746 kali.
BERITA UTAMA

Ribuan Penambang Ilegal Terperangkap di Bawah Tanah, Pemerintah Afrika Selatan Sebut Hanya Ratusan Orang dan Tolak Berikan Bantuan

Penambang ilegal—dengan estimasi berkisar dari ratusan hingga ribuan—terjebak di sebuah tambang yang ditutup di Stilfontein, Afrika Selatan, pada 13 November 2024. Pada hari Kamis, pejabat di Afrika Selatan mengatakan bahwa mereka tidak berencana untuk membantu para penambang yang terjebak. AP PHOTO/AP PHOTO

TEBARBERITA.ID – Pemerintah Afrika Selatan menegaskan bahwa mereka tidak akan memberikan bantuan kepada sekitar 350 hingga 400 penambang ilegal yang terjebak di dalam tambang batubara yang telah ditutup di provinsi North West. Penambang-penambang tersebut terperangkap di tambang Stilfontein, yang menjadi target operasi polisi untuk memerangi penambangan ilegal di wilayah tersebut.

Juru bicara polisi, Athlenda Mathe, memperkirakan bahwa jumlah penambang yang terjebak lebih sedikit dari 4.000 orang seperti yang sebelumnya diperkirakan.

“Kami merasa bahwa angka-angka tersebut dibesar-besarkan. Kami telah mengerahkan sumber daya maksimum untuk kasus ini,” ujar Mathe, yang menambahkan bahwa polisi kini memperkirakan jumlah penambang terperangkap sekitar 350 hingga 400 orang.

Sejak polisi memblokade pintu masuk tambang untuk memutuskan pasokan yang digunakan para penambang, mereka dilaporkan kekurangan makanan dan air. Blokade ini merupakan bagian dari operasi “Vala Umgodi” yang bertujuan memaksa penambang keluar agar bisa ditangkap.

Pemerintah Afrika Selatan, yang melancarkan operasi besar-besaran melawan penambangan ilegal sejak Desember tahun lalu, tidak berniat memberikan bantuan kepada para penambang. Menteri Kabinet, Khumbudzo Ntshavheni, menyatakan tegas, “Kami tidak mengirim bantuan kepada para penjahat. Mereka akan keluar. Para penjahat tidak boleh dibantu.”

Penambangan ilegal makin marak di Afrika Selatan, dengan banyak penambang ilegal yang mayoritas berasal dari negara tetangga. Mereka sering bekerja di wilayah tambang yang telah ditinggalkan untuk mencari sisa-sisa deposit, yang telah menyebabkan ketegangan dengan komunitas setempat. Bentrokan antara faksi saingan sering berujung pada konfrontasi mematikan.

Selain itu, polisi telah menemukan senjata api kaliber tinggi dan amunisi dalam operasi mereka, serta uang tunai dan berlian yang kemudian disita. Pemerintah melanjutkan upaya pemberantasan terhadap kegiatan ilegal ini, meski ancaman dan risiko yang dihadapi para petugas tetap tinggi.

Mathe juga mengungkapkan bahwa Menteri Pertahanan dan Menteri Polisi Afrika Selatan akan mengunjungi tambang pada Kamis untuk meninjau situasi lebih lanjut dan berinteraksi dengan pejabat lokal. Namun, operasi bantuan di tambang yang telah ditutup tersebut tetap tidak mungkin dilakukan mengingat tingginya risiko bagi keselamatan petugas.

Sumber:newsweek.com

Related posts

BKPRMI Dorong Soliditas dan Penguatan Gerakan “Back to Masjid” di Rakerwil Kaltim

admin

11 Korban Tewas Aksi KKB di Yahukimo-Papua Merupakan Penambang Emas Ilegal, Bukan Intelijen TNI

admin

Pelantikan dan Mukernas, Pengusaha Nahdliyin Bertekad Bantu UMKM dan Koperasi

admin