TEBARBERITA.ID – Pemerintah Afrika Selatan menegaskan bahwa mereka tidak akan memberikan bantuan kepada sekitar 350 hingga 400 penambang ilegal yang terjebak di dalam tambang batubara yang telah ditutup di provinsi North West. Penambang-penambang tersebut terperangkap di tambang Stilfontein, yang menjadi target operasi polisi untuk memerangi penambangan ilegal di wilayah tersebut.
Juru bicara polisi, Athlenda Mathe, memperkirakan bahwa jumlah penambang yang terjebak lebih sedikit dari 4.000 orang seperti yang sebelumnya diperkirakan.
“Kami merasa bahwa angka-angka tersebut dibesar-besarkan. Kami telah mengerahkan sumber daya maksimum untuk kasus ini,” ujar Mathe, yang menambahkan bahwa polisi kini memperkirakan jumlah penambang terperangkap sekitar 350 hingga 400 orang.
Sejak polisi memblokade pintu masuk tambang untuk memutuskan pasokan yang digunakan para penambang, mereka dilaporkan kekurangan makanan dan air. Blokade ini merupakan bagian dari operasi “Vala Umgodi” yang bertujuan memaksa penambang keluar agar bisa ditangkap.
Pemerintah Afrika Selatan, yang melancarkan operasi besar-besaran melawan penambangan ilegal sejak Desember tahun lalu, tidak berniat memberikan bantuan kepada para penambang. Menteri Kabinet, Khumbudzo Ntshavheni, menyatakan tegas, “Kami tidak mengirim bantuan kepada para penjahat. Mereka akan keluar. Para penjahat tidak boleh dibantu.”
Penambangan ilegal makin marak di Afrika Selatan, dengan banyak penambang ilegal yang mayoritas berasal dari negara tetangga. Mereka sering bekerja di wilayah tambang yang telah ditinggalkan untuk mencari sisa-sisa deposit, yang telah menyebabkan ketegangan dengan komunitas setempat. Bentrokan antara faksi saingan sering berujung pada konfrontasi mematikan.
Selain itu, polisi telah menemukan senjata api kaliber tinggi dan amunisi dalam operasi mereka, serta uang tunai dan berlian yang kemudian disita. Pemerintah melanjutkan upaya pemberantasan terhadap kegiatan ilegal ini, meski ancaman dan risiko yang dihadapi para petugas tetap tinggi.
Mathe juga mengungkapkan bahwa Menteri Pertahanan dan Menteri Polisi Afrika Selatan akan mengunjungi tambang pada Kamis untuk meninjau situasi lebih lanjut dan berinteraksi dengan pejabat lokal. Namun, operasi bantuan di tambang yang telah ditutup tersebut tetap tidak mungkin dilakukan mengingat tingginya risiko bagi keselamatan petugas.
Sumber:newsweek.com