Tebarberita.id, Samarinda – Menjamurnya usaha penginapan seperti guest house, indekos, atau losmen di Kota Tepian perlu dikontrol agar tak memantik persaingan usaha yang tak sehat dengan bisnis perhotelan yang sudah eksis. Untuk itu, DPRD Samarinda tengah menggodok regulasi yang mengatur agar dua usaha jasa akomodasi tersebut tak saling bersinggungan.
Rancangan peraturan daerah (raperda) itu kini sudah memasuki finalisasi selepas panitia khusus (pansus) yang menyusun raperda guest house, indekos, hingga hotel melati menilik sejauh mana perkembangannya ketiga jenis usaha tersebut pada 8 November 2023. “Ada 6 titik yang kami tinjau. Semua berstatus rumah singgah atau hotel melati. Tapi fasilitasnya justru setara dengan hotel berbintang,” ungkap ketua Pansus Guest House, Indekos, dan Hotel Melati Ahmad Vanandza.
Lewat rancangan regulasi ini, nantinya akan ada spesifikasi dan klasifikasi ketiga jenis usaha itu dengan bisnis perhotelan yang ada di Samarinda. Dengan adanya pembatas yang jelas, tak hanya mengantisipasi hadirnya perselisihan usaha. Tapi juga mempermudah pemerintah dalam mengatur perizinan dan penerapan pajaknya. “Selama ini belum ada jadi masih ambigu dalam pemungutan pajaknnya. Hasil tinjauan itu jadi validasi kami,” sambung Politikus PDI Perjuangan ini.
Sebelum draf beleid itu disetorkan ke Badan Pembentukan Peraturan Daerah DPRD Samarinda, aku Amad, begitu dia disapa, pansus masih perlu menyesuaikan beberapa poin dalam rancangan aturan tersebut. seperti izin, besaran pajak yang bisa dipungut pemerintah, hingga zonasi dari penyebaran bisnis ini. “Salah satu saran yang pasti kami tuangkan itu bisnis penginapan seperti guest house/home stay atau hotel melati tak boleh ada di dalam gang. Harus di jalur yang memiliki jalan yang lebar,” jelasnya mengakhiri. (ADV/LL)
