Tebarberita.id, Samarinda – Komisi IV DPRD Samarinda meminta Pemkot lebih giat menggerus angka kemiskinan di Kota Tepian. Menukil data Badan Pusat Statistik (BPS), pada 2022 terdapat 44.524 jiwa yang dikategorikan keluarga miskin. Dari jumlah itu, sebesar 9.023 jiwa dinilai sebagai keluarga miskin ekstrem.
“Harus tersusun program yang jelas dan terukur,” ungkap Anggota Komisi IV Joko Wiratno, Jumat (16/6/2023). Komisi IV yang membidangi kesejahteraan masyarakat, pendidikan, hingga ketenaga kerjaan, lanjut dia, memang sudah sempat berkoordinasi dengan instansi terkait, Dinas Sosial (Dissos).
Memang sudah ditetapkan beberapa program berkala untuk menekan jumlah warga miskin ekstrem di Samarinda. seperti bantuan langsung tunai (BLT), pelatihan usaha, hingga pemanfaatan dana dari program pembangunan dan pemberdayaan masyarakat (probebaya) RT sebesar Rp 100-300 juta per tahun. “Tapi tetap perlu dievaluasi berkala, efektifkah sudah program-program ini,” sambungnya bertanya.
Mengingat, pemkot mematok pada 2024 Samarinda bisa zero miskin ekstrem. Jika tak ada tolok ukur yang jelas dari program-program tersebut, upaya Wali Kota Samarinda Andi Harun untuk mengentaskan kemiskinan jelas muskil terjadi.
“Tolok ukur mengacu BPS, warga miskin ekstrem itu berpenghasilan Rp 780 ribu per kapita. Program yang ada kan untuk meningkatkan pendapatan ini. makanya perlu ada evaluasi sejauh ini sudah tumbuhkan pendapatan per kapita ini,” tutur Politikus PAN tersebut.
Joko memang tak bisa membantah, perlu kerja sama berbagai pihak di semua lini untuk bisa memastikan angka miskin ekstrem di Samarinda bisa terkikis. Dari penyediaan lapangan pekerjaan hingga mengubah pola pikir agar masyarakat tak lagi terbiasa menggantungkan asa ke orang lain tanpa berusaha. “Dewan lewat komisi IV sudah terus berupaya mengawal. Baik dari anggaran, sampai pengawasan ketenagakerjaan yang mumpuni,” singkatnya. (ADV/LL)
