TebarBerita.ID
      Artikel ini telah dilihat : 882 kali.
BERITA UTAMA PENDIDIKAN

Penghapusan Tenaga Guru Honorer Persulit Sekolah

Jarnuji Umar

Tebarberita.id, Samarinda – Kebijakan diberlakukannya Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) dinilai belum sesuai harapan oleh praktisi pendidikan di sekolah. Kebijakan PPPK yang harusnya dapat menanggulangi kekurangan guru di sekolah justru mengikis ketersediaan tenaga guru. Hal itu diungkapkan Jarnuji Umar Kepala Sekolah SMAN 13 Samarinda.

“PPPK bukan menyelesaikan kekurangan guru justru sebaliknya. Karena guru SMAN 13 yang ikut seleksi lulusnya di sekolah lain. Seharusnya kan diluluskan ditempat dia mengajar, itu yang benar,” ucapnya kepada media ini, Senin, (1/8/2022).

Menurutnya, program itu sudah tepat untuk menekan banyaknya guru honorer di sekolah. Hanya saja ketentuan tugas pasca lulus dapat menimbulkan kecemburuan antar lembaga pendidikan. Akibatnya,  sekolah yang kualitas pendidikannya bagus, terjamin ketersediaan gurunya. Tidak demikian dengan sekolah yang kualitasnya menengah.

“Tidak merata jumlah gurunya kalau dilempar tugas lagi. Sekolah yang bagus dapat banyak guru PPPK, sedangkan yang kurang guru malah kehilangan, ” terangnya.

Kemudian, lanjut Jarnuji, penghapusan guru honorer oleh pemerintah dirasa keliru. Sebab, selama ini keberadaannya belum mampu mengakomodir tenaga didik secara maksimal. Baik dari pengangkatan guru negeri maupun PPPK. Selain itu, adanya guru honorer merupakan akibat dari jumlah tenaga didik yang belum terpenuhi. Karenanya membutuhkan pembiayaan besar untuk menopang kerja guru honorer.

“Boleh dihapus, asalkan bisa mendorong guru honorer. Entah melalui PNS atau PPPK. Enggak mungkin pemerintah daerah atau sekolah merekrut guru honorer kalau gurunya terpenuhi. Jadinya menambah beban kalau sekolah tidak ada yang mengajar,” ujarnya.

Kemudian, Jarnuji berharap pemerintah mengevaluasi kebijakan yang sudah ditetapkan. Guna mensejahterakan guru sesuai kebutuhan lembaga pendidikan.

“Jangan terburu-buru menghapus guru honorer. Karena problem pendidikan di Indonesia itu kurang tenaga guru. Kalau ditiadakan justru memperkeruh masalah dan pendidikan kita tertinggal. Makanya pemerintah segera merekrut lagi guru PNS atau PPPK supaya pendidikan maju,” tegasnya mengakhiri. (Wah)

Related posts

Perang Rusia-Ukraina Berlanjut, Indonesia Impor BBM dari Malaysia dan Singapura

admin

Dosen ASN Dilarang Ikut Kampanye Politik di Kampus

admin

Suparno Harap Posyandu Aisyah Tingkatkan Kesehatan Ibu dan Balita

admin