Tebarberita.id, Samarinda – Kendati SMAN 13 Samarinda tahun ini telah mengusulkan guru dalam seleksi pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja (PPPK). Namun, dua di antara guru yang lulus seleksi itu beralih tugas ke sekolah lain. Dengan jumlah 34 tenaga didik saat ini, SMAN 13 Samarinda tetap memerlukan tambahan tenaga pendidik.
Agustina, Waka Sekolah Bidang Humas SMAN 13 Samarinda mengatakan, kurangnya tenaga didik sudah dikeluhkan kepada pemerintah maupun dinas terkait. Karenanya ia berharap mendapatkan tenaga didik tambahan sesuai kebutuhan sekolah.
“Sudah kami sampaikan, kebetulan tahun ini belum dapat kuota. Jadi kami harap selanjutnya bisa diakomodir supaya terpenuhi tenaga didiknya,” ungkapnya kepada media ini, Senin, (1/8/2022).
SMAN 13 Samarinda yang terletak di Jalan D.I. Panjaitan Kelurahan Gunung Lingai Kecamatan Sungai Pinang Kota ini, kata dia, berupaya menambah tenaga guru honorer. Namun, langkah tersebut terhalang dengan gaji untuk guru honorer.
“Sekarang kami tidak berani mengambil tenaga honorer karena biayanya besar, malah tidak mampu. Jadi mengupayakan guru seadanya,” katanya lagi.
Agustina melanjutkan, kurangnya tenaga didik diakui mempengerahui efektivitas belajar mengajar sekolah. Sebab, terdapat sejumlah mata pelajaran (mapel) yang belum memiliki guru. Untuk solusi, jam masuk sekolah dibagi menjadi dua shift, yakni pagi dan siang.
“Ada 5 mapel yang masih kurang gurunya, yaitu sejarah, kimia, sosiologi, seni budaya dan bahasa inggris. Untungnya jam masuk kita bagi, kelas 11 dan 12 pagi sedangkan kelas 10 siang,” tuturnya. (Wah)