Tebarberita.id, Samarinda – Karut-marut relokasi pedagang yang terimbas rekonstruksi pembangunan Pasar Pagi mulai terpilin. Segiri Grosir, Mal Mesra Indah, atau Plasa Mulia jadi tiga lokasi yang berpotensi menjadi destinasi usaha sementara para pedagang selama pembangunan ulang tersebut.
Sekretaris Komisi II DPRD Samarinda Novi Marinda Putri menilai meski sudah ada lokasi yang ditentukan untuk merelokasi sementara para pedagang, Pemkot dinilainya perlu menimbang persoalan lain, yakni kebutuhan dari para pedagang itu sendiri. “Di mana pun sebenarnya tidak masalah. Kami, dewan akan tetap dukung. Kendala utama dari polemik ini minimnya komunikasi yang setara antara pedagang dan wali kota,” tuturnya.
Sejauh ini, tuntutan para pedagang lebih mengarah pada tak berpencarnya tempat mereka berdagang nantinya. Kalau pun akhirnya terserak ke beberapa titik, bagaimana dengan dampak sosial lain seperti pemindahan barang dagangan ke lokasi baru. “Hal ini yang tak tuntas sampai sekarang. Mestinya ada kejelasan, jadi tak berlarut,” sambung Politikus PAN ini.
Dewan sudah berupaya berkomunikasi langsung dengan Dinas Perdagangan (Disdag) terkait hal itu dan meminta untuk disusun terlebih dahulu penanganan dampak sosial dari pemindahannya. Sembari menjabarkan studi kelayakan yang menjadi alasan rekonstruksi gedung pasar yang ada.
Di sisi lain, Pemkot lewat Disdag, kata dia, mestinya bisa lebih intens untuk menyosialisasikan seluruh aspek dari pemindahan tersebut. tentu, tak melulu harus pihak dinas yang turun langsung karena langkah tersebut bisa ditugaskan ke unit pelaksana teknis pengelola pasar. “Selain itu, harusnya ada forum wali kota duduk bersama dengan pedagang sehingga ada titik temu kesamaan visi,” singkatnya. (ADV/LL)
