TebarBerita.ID
      Artikel ini telah dilihat : 756 kali.
ADVERTORIAL DPRD KUTAI TIMUR

Joni: Pertambangan Ancam Lingkungan dan Kehidupan Satwa

Joni

Tebarberita.id, Sangatta – Penggalian tambang batu bara di Kabupaten Kutai Timur (Kutim) terus memberikan keuntungan besar bagi perekonomian daerah. Aktivitas ini makin menguntungkan seiring dengan tingginya permintaan dan perluasan lahan tambang. Namun, di balik manfaat ekonominya, dampak lingkungan yang ditimbulkan semakin terasa, terutama terkait polusi udara dan ancaman terhadap habitat satwa liar.

Anggota DPRD Kutim, Joni, menyampaikan keprihatinannya mengenai kondisi satwa liar yang semakin kehilangan tempat tinggal akibat alih fungsi lahan menjadi area pertambangan. Ia mencatat bahwa banyak satwa yang terpaksa turun ke jalan raya untuk mencari makanan dari pemberian masyarakat yang melintas, sebuah fenomena yang menunjukkan berkurangnya lahan hutan.

“Kalau bisa dinas terkait perhatikan itu jugalah. Karena lama kelamaan pasti hutannya akan semakin berkurang dan mereka pasti akan susah mencari makan,” ujar Joni saat ditemui di ruang kerjanya di Kantor DPRD Kutim, Sangatta, belum lama ini.

Joni mengusulkan agar dinas terkait segera mengambil langkah konkret untuk memindahkan satwa-satwa liar ke area hutan yang masih lebat dan aman sebagai habitat alami mereka. Ia menekankan pentingnya intervensi dari pemerintah agar satwa-satwa ini tetap memiliki tempat tinggal yang layak.

“Mau gimana lagi kan, hutan mereka sudah semakin sempit. Mau tidak mau pasti mereka turun ke jalan karena lapar. Memang ada peraturan melarang kasih makan, tapi kalau tidak dikasih makan kan kasihan juga,” jelasnya.

Meskipun terdapat peraturan yang melarang pemberian makanan kepada satwa liar di jalanan, beberapa warga tetap merasa iba dan memberikan makanan, karena melihat bahwa satwa tersebut tidak memiliki pilihan lain selain mencari makan di area yang lebih dekat dengan permukiman manusia.

Menurut Joni, baik dinas kabupaten maupun provinsi perlu turun tangan untuk mencari solusi yang tepat. Ia juga menekankan pentingnya komunikasi antara dinas terkait dan perusahaan tambang agar satwa liar tidak merasa terancam dan tidak harus turun ke permukiman manusia.

“Pastinya gara-gara perusahaan itu, jadi dinas terkait harus komunikasi dengan perusahaan itu, kan kasian juga satwanya lihat hutan semakin kecil. Kalau hutannya masih luas mereka bisa cari makan, tapi sekarang sudah menipis,” tandasnya. (ADV/DPRD KUTIM)

Related posts

Aksi Bergizi di Sekolah MAN 2 Tenggarong, Gerakan Pencegahan Stunting

admin

DPRD Kutai Timur Ingatkan Pentingnya Pengelolaan Belanja Pegawai

admin

Jelang Perpindahan IKN, Desa Bendang Raya Kembangkan Potensi Perkebunan

admin