TebarBerita.ID
      Artikel ini telah dilihat : 988 kali.
BERITA UTAMA BISNIS EKONOMI NASIONAL

Dirut Pertamina: Tidak Tepat Sasaran Penyebab Gas Elpiji 3 Kg Langka

Tebarberita.id, Jakarta – Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Nicke Widyawati buka suara terkait kelangkaan gas elpiji 3 kilogram (kg) di sejumlah daerah. Nicke menyebut, kelangkaan gas melon tersebut karena meningkatnya permintaan selama libur panjang.

“Bulan Juli ini memang ada peningkatan konsumsi sebesar 2 persen sebagai dampak dari adanya libur panjang beberapa waktu lalu,” ujar Nicke dalam keterangannya dikutip Rabu (26/7/2023).

“Kita sedang melakukan recovery dari penyediaan distribusinya untuk mempercepat,” sambung Nicke.

Selain itu, kelangkaan gas melon di lapangan juga akibat distribusi yang tidak tepat sasaran. Tak hanya itu banyak orang kaya yang turut membeli gas subsidi untuk rakyat miskin tersebut. Padahal menurut data pemerintah, hanya sekitar 60 juta rumah tangga yang berhak menerima subsidi dari total sebanyak 88 juta rumah tangga. Artinya hanya 68 68 persen rumah tangga yang boleh membeli gas melon. Namun berdasarkan data yang ada, penjualan elpiji 3 kg penjualannya tinggi, mencapai 96 persen.

“Jadi kita bisa melihat ada yang tidak tepat subsidinya,” beber Nicke.

Untuk memperbaiki tata kelola distribusi, Pertamina tengah melakukan pendaftaran atau registrasi melalui KTP dan NIK bagi mereka yang berhak membeli gas elpiji 3 kg.

Cara ini bertujuan agar data penerima gas melon tersebut bisa dipertanggungjawabkan kepada pemerintah. Nicke juga mengimbau agar masyarakat menggunakan elpiji sesuai peruntukannya. Mengingat, gas 3 kg merupakan produk subsidi yang ditujukan khusus masyarakat yang kurang mampu.

“Kami mengimbau kepada masyarakat, jadi kalau ada kelangkaan di daerah mana pun atau ketika melihat ada distribusi LPG Subsidi yang kurang tepat sasaran atau penyelewengan silahkan lapor ke 135 agar bisa langsung ditindaklanjuti,” kata Nicke.

Sebelumnya, salah satu warga Banyuwangi, Jeni (50) mengaku, sudah tiga hari ini tidak bisa memasak, karena tidak ada gas elpiji 3 kg.

Sehingga dia terpaksa membeli masakan siap saji untuk makan setiap harinya.

“Kenapa ini gas ini kok bisa langkah seperti ini. Saya sudah tiga hari tidak masak karena tidak ada gas, masak di Banyuwangi terjadi Kelangkaan seperti ini,” sesal Jeni sembari mengantre mendapatkan gas elpiji 3 kg, Senin (25/7).

Kata Jeni, selain langka, harga gas 3 kg di tingkat pangkalan juga naik. Dari yang harga normalnya Rp18.000 per tabung, menjadi Rp22.000 hingga Rp25.000.

“Saya tidak mempermasalahkan kenaikan itu, tapi yang penting barangnya ada. Naik tapi barangnya tidak ada ini kan justru menyulitkan kita, karena mau masak tidak bisa, kembali menggunakan kayu juga tidak bisa, siapa yang jualan kayu sekarang,” tutur Jeni. (*)

Sumber: Merdeka.com

Related posts

Kemenag: ASN Harus Tolak Politik Identitas

admin

Jelang Verifikasi Partai, KPU Kukar Ajak Masyarakat Berikan Masukan

admin

Jelang Kembalinya RSI, Manajemen Rekrut Nakes dan Penunjang, Tembus 2.500 Pelamar

admin