Tebarberita.id, Tenggarong – Pemerintah Desa (Pemdes) Desa Tuana Tuha, terus mendorong pengembangan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM), khususnya dalam industri pengolahan gula merah yang kini berkembang menjadi produk gula semut.
Kepala Desa (Kades) Tuana Tuha, Tomy mengungkapkan bahwa sebelumnya, gula merah menjadi oleh-oleh khas yang diproduksi secara terus menerus, terutama di tiga kecamatan, termasuk Tuana Tuha, yang memang dikenal sebagai daerah penghasil gula merah utama.
“Di Tuana Tuha, gula merah menjadi salah satu sumber penghasilan utama masyarakat kami. Sekarang, kami terus berupaya mengembangkan UMKM gula kami, salah satunya dengan hilirisasi produk, yaitu mengubah gula merah menjadi gula semut,” ujar Tomy, Minggu (17/11/2024).
Saat ini, produk gula semut dari Tuana Tuha telah mengalami perkembangan pesat, termasuk penjualan ke swalayan dan hotel-hotel di Kalimantan Timur. Gula semut ini juga hadir dalam berbagai kemasan, termasuk kemasan stik yang banyak digunakan oleh hotel.
Tomy menambahkan bahwa untuk mendukung pengembangan ini, pihak desa telah memberikan bantuan berupa mesin kemasan, yang didanai melalui dana desa.
“Kami sudah mendapatkan bantuan mesin kemasan stik dari dana desa untuk meningkatkan ketahanan pangan. Kami melihat bahwa kebutuhan pasar gula semut kini lebih mengarah pada produk premium, terutama untuk pasar kelas menengah ke atas,” jelasnya.
Lebih lanjut, Tomy juga menjelaskan bahwa produksi gula semut saat ini masih dikelola oleh UMKM setempat, namun ke depan pihak desa berencana untuk berkolaborasi dengan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) dalam proses pengemasan.
Perihal distribusi, Tomy menyebutkan bahwa pihaknya bekerja sama dengan Dinas Perkebunan Provinsi Kalimantan Timur (Disbun), yang memiliki stand untuk mempromosikan produk UMKM dari seluruh Kalimantan Timur.
Produk gula semut juga telah memiliki sertifikat halal dan PIRT, dan saat ini sedang berupaya mendapatkan izin BPOM untuk memperluas distribusi, terutama ke hotel-hotel di seluruh Indonesia.
“Ke depan, kami berharap dapat mengembangkan varian gula semut, seperti menambah jahe atau berbagai camilan. Kami sangat mendukung pengembangan ini bersama UMKM dan BUMDes,” imbuhnya. (ADV/DISKOMINFO KUKAR)