Tebarberita.id, Jakarta – Faizatin, santri Annuqayah yang juga Ketua Pengurus Pondok Pesantren Annuqayah Lubangsa Putri, Guluk Guluk, Sumenep, Madura terpilih sebagai Panelis Simposium Mu’tamad 2022 dan nominator Best Presenting (presentasi terbaik) yang diselenggarakan sejak 21 sampai dengan 23 Oktober 2022 di Jakarta.
Simposium Khazanah Pemikiran Santri dan Kajian Pesantren atau Al-Multaqo ad-Dawliy lil-Bahts ‘an Afkar at-Thullab wa-Dirasat Pesantren (MU’TAMAD) tahun 2022 ini diselenggarakan oleh Kementerian Agama Republik Indonesia (Subdit PDMA Direktorat PD Pontren Kementerian Agama).
Pada September Faizatin bagian dari 87 orang yang berhasil lolos seleksi karya ilmiah. Ia mengambil judul karya ilmiha “Pendidikan Eco- Pesantren (Upaya Pesantren Annuqayah dalam Membangun Sikap Peduli Lingkungan)”. Karyanya itu mampu mengeliminasi karya ilmiah dari ratusan peserta lainnya. Faizatin patut bergembira. Sebab ratusan peserta merupakan santri atau mahasantri yang berasal dari satuan pendidikan Muadalah, Pendidikan Diniyah Formal, dan Ma’had Aly, alumni Program Beasiswa Santri Berprestasi, alumni dan penggiat pesantren se-Indonesia.
Dalam Mu’tamad 2022 ini terbagi dalam beberapa sesi yaitu sesi keynote speaker, sesi spesial panel, sesi paralel, serta sesi bedah buku dan bedah tokoh. Peserta yang lolos seleksi sebanyak 87 panelis dari 547 pengusul makalah. Kali ini, Faizatin termasuk dalam 87 santri yang lolos seleksi dan hadir mempresentasikan makalahnya.
“Tentu alhamdulillah sekali ya bisa sampai ke titik ini. Ini adalah kesempatan dan rezeki dari Allah yang tidak boleh ditanggapi “biasa-biasa”. Oleh saya pribadi. Di acara ini saya bisa bertemu orang-orang hebat dari berbagai pesantren di Indonesia, dan saya bisa memperkenalkan Annuqayah di sana dalam diskusi santai maupun formal,” ungkap Faizatin kepada media ini.
Sedikit menceritakan pengalamannya dalam persiapan call for paper kali ini, Faizatin mengaku tidak memiliki banyak waktu untuk melakukan penelitiannya yang mengambil tema pesantren dan lingkungan tersebut.
“Saya ambil riset di tema 5; Pesantren dan Lingkungan. Oke, bismillah, nulis upaya yang dilakukan Annuqayah sendiri. Sudah ya 2 hari berlalu. Nah pas di malam terakhir penyetoran saya hampir nyerah. Kan belum kelar ya papernya dan aktivitas saya juga bukan hanya nulis ini, ada beberapa tanggung jawab yang harus tetap dijalani,” bebernya.
Namun, berkat semangat dan motivasi dari pengasuh pesantren, akhirnya Faizatin bertekad menyelesaikan papernya yang hampir tidak rampung.
“Pas tiba-tiba kok saya dawuh pengasuh, apa-apa itu tergantung seberapa kuat harapan dan doa kita. Karena kalau kuat sudah pasti diusahakan. Nah, itu tuh saya mulai kepikiran lagi. saya mulai berpikir ke rumus awal tadi. Maksimalkan usaha dan doa disisa waktu yang ada,” katanya menambahkan.
Sebagaimana diketahui, selain sebagai rangkaian peringatan Hari Santri 2022, agenda ini juga dalam rangka merespon dinamika pertemuan forum G20. Direktur Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren Kementerian Agama RI Waryono Abdul Ghofur saat menyampaikan arahan menilai bahwa penyelenggaraan Mu’tamad ini penting untuk menyampaikan informasi dan literatur keagamaan yang kredibel bagi masyarakat.
“Jangan sampai kita menjadi bagian dari masyarakat yang menyebarkan hoaks. Hoaks terjadi karena ada informasi yang tidak mu’tamad (tidak memiliki sandaran atau landasan yang kuat),” ucap Waryono.
Kasubdit Pendidikan Diniyah dan Ma’had ‘Aly Kementerian Agama Ri, Nurul Huda juga mengatakan, Mu’tamad tahun 2022 ini merupakan pengembangan dari Mutamar Pemikiran Santri Nusantara (MPSN).
“Kami berharap kegiatan ini menghasilkan pemikiran-pemikiran yang diharapkan pesantren dan pemerhati pesantren. Kemudian bisa mengangkat derajat pesantren lebih tinggi,” tutur Nurul Huda saat memberikan sambutan dalam soft opening Mu’tamad di Sunlake Hotel, Jumat (21/10/22).
Faizatin bukan kali pertama mengikuti kompetisi dalam menulis karya ilmiah. Sejumlah prestasi Faizatin selama beberapa tahun terakhir terutama sebagai essais yakni pada tahun 2019 sebagai Juara III Lomba Esai Nasional Hari Santri yang diadakan oleh Darus-Sunnah International Institute for Hadith Sciences, Ciputat, Tangerang Selatan, Banten. Kemudian tahun 2020 penerima Scholarship on International Virtual Youth Summit 2020 yang diselenggarakan oleh Global Changemakers Assosiation, Zurich, Switzerland (Swiss) bekerja sama dengan World Economic Forum, World Bank Institute dan Nike Foundation.
Kembali pada tahun lalu, Faizatin menjadi juara I lomba esai, dan presentator terbaik, esianya masuk dalam 25 Esai Terbaik se-Indonesia, juga penulis esai terbaik kategori umum se- Indonesia. Kesemuanya itu diraihnya dalam Ma’had Aly Arabic Festival yang diselenggarakan oleh Ma’had Aly Hasyim Asy’ari, Tebuireng, Jombang.
Selanjutnya Faizatin dinobatkan sebagai Top Writer in International Poetry Writing Competition yang diselenggarakan oleh Edusastra.id, Semarang. Ia juga sebagai penerima Partial Funded Internasional Study Tour sebagai Penulis Cerpen Terbaik Nasional yang diselenggarakan oleh Literasi Bangsa. Kemudian penulis terbaik dalam Lomba Cipta Puisi Nasional yang diselenggarakan oleh Penulis Pustaka, Surakarta, juga Penulis Terpilih Nasional dalam event Kreasi Indonesia Festival yang diselenggarakan oleh IDN Creation, Jakarta. (*)