Tebarberita.id, Sangatta – Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kabupaten Kutai Timur (Kutim) tahun ini memfokuskan anggaran untuk persiapan akreditasi yang memerlukan anggaran yang cukup besar. Sehingga program kegiatan lain untuk sementara waktu ditiadakan selama dua tahun mendatang.
“Sejak kami menjabat, kami langsung melakukan pemutahiran data ke semua sekolah, mulai dari TK hingga SMP. Ini dilakukan untuk mendengar langsung apa keluhan masing-masing sekolah. Apa yang mereka butuhkan. Untuk mendata kondisi akreditas. Jadi kami sudah punya data, karena itu sekarang sudah punya judul. Jadi berapapun anggaran dikasikan ke Disdikbud, tidak masalah, karena sudah punya judul, tinggal dikerjakan, kalau ada anggaran,” bebar Kadisdikbud Kutim Mulyono.
Namun, untuk akreditasi, menurut Mulyono, Disdikbud Kutim perlu meminta tambahan kuota akreditasi dari Balai Akreditasi Nasional (BAN).
“Akreditasi sekolah itu pakai kuota. Karena itu, tahun ini kami minta ke BAN agar Disdik Kutim diberikan tambahan kuota akreditasi. Harapanya, dalam dua tahun kami bisa menyelesaikan akreditasi semua sekolah di Kutim,” katanya melanjutkan.
Disebutkannya, dalam penilaian akreditasi, terdapat 35 indikator yang dinilai yang terangkum dalam tiga kelompok utama. Kelompok pertama terkait dengan sisi tenaga pendidik mulai dari kepala sekolah, guru, harus ditingkatkan pendidikannya.
“Ini kami lakukan melalui Bimtek. Kemudian kelompok Sarana prasaran (Sapras), mulai dari ruang kelas, labotrarotium, UKS, WC dan berbagai fasilitas lainnya. Kemudian kelompok terakhir adalah lulusannya. Ini jelas terkait dengan kualitas lulusannya, yang bisa dilihat dari nilai lulusan. ini yang dipotret, diberikan nilai dengan masing-masing skor. Jika nilai skor keseluruhan dapat nilai 91-100, akan mendapat akreditasi A, sementara nilai total 81-90 akan mendapat akreditasi B,” paparnya.
Dengan begitu, menurut Mulyono saat ini di sekolah-sekolah sendiri sedang dilakukan persiapan, apa yang akan dinilai. Ini dilakukan agar ketika dilakukan penilaian, bisa mendapat nilai yang bagus, tidak malu maluin.
“Makanya pengawas kami minta program mereka, mulai dari sosialisasi, pendampingan, monitoring evaluasi terkait dengan penilaian tiga kelompok penilaian tersebut, mulau tenaga pendidik, sapras hingga lulusanya,” tandas Muyono. (ADV/DISKOMINFO KUTIM)