Tebarberita.id, Tenggarong – Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) mengalokasikan dana insentif fiskal sebesar Rp6 miliar untuk mendukung program ketahanan pangan dan pengendalian inflasi sepanjang tahun 2025. Dana tersebut berasal dari Kementerian Keuangan (Kemenkeu) yang diberikan pada tahun 2024 lalu.
Sekretaris Daerah (Sekda) Kukar, Sunggono, mengungkapkan bahwa dana ini akan digunakan untuk program penanaman cabai, pembangunan kandang ayam, serta penyediaan pangan murah guna menjaga stabilitas harga bahan pokok di Kukar.
“Target utama dari program ini adalah panen cabai pasca-Lebaran, sehingga dapat menjaga stabilitas harga dan menghindari lonjakan inflasi yang kerap terjadi pada komoditas ini,” ujar Sunggono, Selasa (11/3/2025).
Pemkab Kukar memfokuskan pada cabai karena komoditas ini sering mengalami lonjakan harga tajam. Untuk itu, diterapkan sistem tanam bersama yang dilakukan secara bergilir di berbagai wilayah, sehingga panen cabai dapat berlangsung secara berkala. Langkah ini diharapkan memastikan ketersediaan cabai di pasar dan menjaga harga tetap stabil. Program ini juga melibatkan kelompok wanita tani (KWT) di 20 kecamatan di Kukar.
“Mereka akan didorong untuk aktif dalam menanam cabai guna meningkatkan produksi lokal serta memperkuat ketahanan pangan di daerah ini,” jelas Sunggono.
Selain cabai, dana insentif fiskal tersebut juga dialokasikan untuk pembangunan kandang ayam sebagai bagian dari program ketahanan pangan. Pemkab Kukar juga berencana menggelar program pangan murah guna mengurangi dampak inflasi terhadap kebutuhan pokok masyarakat.
“Pemerintah daerah berharap program ini dapat berjalan dengan baik dan memberikan manfaat bagi masyarakat, terutama dalam menekan kenaikan harga cabai yang selama ini kerap mengalami lonjakan,” tandasnya. (ADV)