Tebarberita.id, Samarinda – Vaksinasi Covid-19 kembali digencarkan seiring meningkatnya jumlah kasus yang mencuat akhir-akhir ini. Kendati begitu, pemkot tak boleh melempem dalam menyosialisasikan dan mengedukasi agar kebijakan ini dapat tepat sasaran.
Terlebih, bagi masyarakat yang sudah mendapat vaksin booster masih berpeluang terjangkit. “Harus disosialisasikan jika vaksinasi ini untuk mengurangi resiko terjangkit. Bukan bebas dari Covid-19,” ucap Wakil Ketua Komisi IV DPRD Samarinda Sani Bin Husain, Selasa (19/07/22).
Menerapkan vaksinasi booster jadi persyaratan beberapa aktivitas masyarakat jadi langkah yang kurang efektif. Kebijakan itu justru berpeluang mereduksi tingkat partisipasi masyarakat. Di kondisi yang kurang baik saat ini, menetapkan booster jadi syarat beberapa aktivitas masyarakat jelas bisa memperkeruh situasi daerah. “Terkesan memaksa. Padahal, vaksinasi harus terus dijalankan menekan penyebaran,” imbuhnya.
Pemerintah perlu mengaji ulang efektivitas dosis vaksin yang tersedia di Indonesia saat ini. Alasannya, kata pria yang akrab disapa Sani ini, vaksin booster yang diberikan justru tak memberikan efektivitas jelas yang menjamin masyarakat terhindar dari Covid-19.
Politikus PKS Samarinda ini menerangkan pemerintah harus aktif hadir membantu masyarakat yang membutuhkan jika pembatasan aktivitas seperti itu diterapkan. Salah satunya, penerapan bantuan sosial yang sempat berjalan beberapa waktu lalu. Kini, bantuan itu tak terlihat lagi.
“Sudah dua tahun kita dikondisi terpuruk begini. Masyarakat jelas masih membutuhkan bantuan seperti itu,” katanya mengakhiri. (Adv/Wa)