TebarBerita.ID
      Artikel ini telah dilihat : 777 kali.
ADVERTORIAL DPRD BALIKPAPAN

DPRD Balikpapan Akan Pelajari Masukan Serikat Buruh

Tebarberita.id, Balikpapan – Dalam memperingati Hari Buruh Internasional, Perwakilan Serikat Buruh/Serikat Pekerja di kota Balikpapan menggelar aksi damai di kantor DPRD kota Balikpapan, dengan konsep audiensi dengan Ketua DPRD Balikpapan Abdulloh, didampingi para anggota serta Organisasi Perangkat Daerah OPD terkait, Senin (1/5/2023).

Usai audensi Abdulloh menyampaikan terima kasih kepada semua asosiasi buruh yang hadir. Dari hasil pertemuan, DPRD Balikpapan akhirnya mengetahui kondisi real masalah buruh di Balikpapan. Adapun beberapa masukan, pihaknya akan pelajari dan tindak lanjuti bersama dinas terkait, maupun dengan perusahaan terkait.

“Poin pertama terkait dengan upah UMK yang masih minim dari Penajam, lalu masih banyak perusahaan yang tidak menjamin kesehatan tenaga kerja,” ucap Ketua DPRD Balikpapan.

Bahkan ada perusahaan yang tidak menggaji dan tembak lari. hal lain yang secara teknis tidak berpihak kepada aturan kerja sudah juga disampaikan.

“Mudah-mudahan DPRD bersama Pemerintah kota Balikpapan bisa memfasilitasi, sehingga terjadi kenyamanan kepada tenaga kerja khususnya tenaga kerja lokal,” jelasnya.

Kemudian untuk tuntutan perda tenaga kerja, perihal Perda nomor 1 tahun 2018, yang menuntut 70 persen tenaga kerja lokal dan 30 persen tenaga asing masih dalam proses pembahasan di 2023.

“Apalagi kesejahteraan kaum buruh masih dibawah standar dan patut diperjuangkan, minimal di midle untuk membuat masyarakat menjadi sejahtera,” imbuhnya.

Tempat terpisah, Penasihat Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (KSPSI) Balikpapan Rona Fortuna menjelaskan, aksi ini gelar untuk merayakan hari buruh sedunia dengan sukacita, karena beberapa hak-hak buruh belum terpenuhi salah satunya UMR Balikpapan.

Yang mana UMR gembar-gembor naiknya sangat luar biasa, tetapi naiknya hanya seribu-dua ribu dibanding dengan daerah lain.

“Kalau dikompers dengan harga sembako jauh, mereka harga sembakonya murah tapi UMR-nya tinggi, Balikpapan harga sembako tinggi UMR kecil yakni Rp 3,2 juta,” terangnya.

Dirinya juga menyampaikan perihal dengan kesempatan bekerja di Balikpapan. Mengingat project besar ada di depan mata, tetapi tidak bisa masuk bekerja dikarenakan kualitas, keahlian dan sebagainya.

“Seharusnya pimpinan perusahaan harus turun, karena sebelum ada project ini mereka harus tahu butuhnya apa,” paparnya. (ADV)

Related posts

Jaga Hutan Lindung, Komisi I Cek Perusahaan Tambang

admin

Pemerintah Kelurahan Loa Ipuh Perkuat Sektor Pertanian dengan Dukungan Gapoktan dan Konsultasi Bersama Dinas Pertanian

admin

Bawaslu Kaltim Awasi Produksi Surat Suara untuk Pemilihan Serentak 2024

admin