Tebarberita.id, Samarinda – Pemkot Samarinda sepertinya harus lebih selektif lagi memilih kontraktor bangunan. Pasalnya cukup banyak hasil pekerjaan yang berkualitas rendah. Parahnya, bangunan tersebut sebagian besar adalah gedung atau kantor pemerintahan.
Sorotan tersebut datang dari Ketua Komisi III DPRD Samarinda, Angkasa Jaya Djoerani. Menurutnya Pemkot Samarinda mesti tegas terhadap kontraktor yang menggarap pembangunan gedung. Lantaran hasil pekerjaan yang jauh dari ekspektasi selama ini. “Saya kira pemkot harus tegas. Kalau bisa diberi peringatan atau sanksi saja jika kontraktor kerjanya kurang bagus,” ujarnya.
Ia mencontohkan gedung DPRD Samarinda yang baru dibangun sekitar 3 tahun yang lalu. Namun sudah mengalami kebocoran pada beberapa sisi gedung. Begitu pula dengan gedung Mal Pelayanan Publik yang juga mengalami hal serupa. “Bahkan beberapa lift di gedung itu tidak bisa difungsikan,” bebernya.
Politikus PDIP ini juga memberi contoh lain. Kantor Dinas Perpustakaan dan Kearsipan juga sama buruknya. Pada gedung lantai 3 pernah mengalami ambruk, padahal gedung itu baru tuntas dikerjakan. “Hal ini jadi contoh nyata jika pekerjaan gedung banyak masalah,” tuturnya.
Maka wajar menurutnya jika mulai saat ini pemkot lebih selektif dalam memilih rekanan. Terutama untuk proyek pembangunan gedung dan kantor. Sebab jika terus dibiarkan, bukan tidak mungkin bakal menelan korban. “Makanya harus ada ketegasan pemkot. Mungkin bisa menambah persyaratan izin usaha kontraktor atau memastikan pengalaman kerja kontraktor itu,” pintanya.
Memang dalam proses pekerjaan ada pengawas maupun konsultan proyek. Namun jika hasil yang didapat masih jauh dari harapan tentu harus ada evaluasi. “Jadi menurut saya memang harus bisa diperbaiki. Agar kondisi seperti ini tidak terulang lagi,” tandasnya. (adv/bct)