TebarBerita.ID
      Artikel ini telah dilihat : 654 kali.
ADVERTORIAL DPRD KALIMANTAN TIMUR

Antrean Panjang BBM di Kaltim, DPRD Desak Tindakan Tegas terhadap Penjual Eceran

Fuad Fakhruddin

Tebarberita.id, Samarinda – Meskipun Pertamina memastikan penyaluran kuota bahan bakar minyak (BBM) di Kalimantan Timur sudah disesuaikan dengan kebutuhan, antrean panjang di berbagai Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) tetap terjadi, terutama untuk jenis BBM subsidi yang kerap habis lebih cepat. Salah satu penyebab utama kelangkaan ini adalah maraknya aktivitas penjual BBM eceran yang sering mengisi lebih dari satu kali dalam sehari.

Anggota DPRD Kalimantan Timur, Fuad Fakhruddin, menuntut pemerintah untuk mengambil langkah tegas terhadap praktik ilegal ini, dengan melibatkan aparat penegak hukum. Meskipun telah ada regulasi yang melarang penjualan BBM tanpa izin, pelanggaran terhadap aturan tersebut masih sering ditemukan di lapangan.

“Sebenarnya, upaya mengatasi persoalan ini sudah dilakukan, tetapi ada oknum yang lebih pintar mencari celah untuk mengabaikan aturan yang ada,” ujar Fuad.

Ia menambahkan bahwa antrean panjang dan kelangkaan BBM di SPBU disebabkan oleh perilaku pembeli yang tidak taat dan praktik kolusi yang terjadi antara penjual dan pembeli.

Sebagai politisi dari Partai Gerindra, Fuad menekankan bahwa sosialisasi tentang penegakan aturan harus tidak hanya ditujukan kepada masyarakat sebagai konsumen, tetapi juga kepada para penjual. “Kondisi BBM yang sulit harusnya tidak dimanfaatkan oleh oknum tertentu, yang berdampak pada ketersediaan BBM untuk masyarakat Kaltim, khususnya di Samarinda,” tegasnya.

Selain masalah ketersediaan, Fuad juga mengingatkan potensi bahaya yang timbul dari keberadaan pedagang BBM eceran yang tidak memenuhi standar keamanan. Penyimpanan yang tidak memadai dan jarak antar unit yang terlalu dekat meningkatkan risiko kebakaran, yang dapat membahayakan keselamatan masyarakat.

“Pemerintah harus tegas dalam menegakkan aturan dan menindak penjual yang tidak memenuhi standar keamanan demi melindungi keselamatan warga,” tutup Fuad. Pemerintah diminta untuk segera melakukan evaluasi menyeluruh terhadap keberadaan penjual BBM eceran, guna mencegah ancaman yang lebih besar di masa depan. (ADV/DPRD KALTIM)

Related posts

Tiap Kelurahan Perlu Bank Sampah

admin

Pansus SPAB DPRD Samarinda Inventarisasi Masukan Pembentukan Sekolah Aman Bencana

admin

DPRD Kukar Bahas Raperda APBD Tahun Anggaran 2023

admin