Tebarberita.id, Samarinda – Kawasan Samarinda Utara menjadi titik banjir krusial yang ketika hujan tiba memberikan dampak cukup parah. Kerusakan jalan hingga tingginya genangan air membuat warga yang bermukim atau melintas di kawasan itu jadi susah.
“Dari Damanhuri, Gerilya, hingga Solong. Kalau hujan tinggi air bisa satu meter,” ucap Ahmad Sopian Noor ke awak media ini, Kamis (20/10/2022).
Hal itu juga jadi keluhan warga ketika dirinya reses awal Oktober ini. Memang, lanjut dia, sudah ada kegiatan pengendalian banjir yang tengah ditangani pemerintah di sana, khususnya akses menuju Bandara APT Pranoto.
Namun, dia juga berpesan, proyek-proyek itu tak bakal berdampak mengurai banjir jika tidak dibarengi kesadaran masyarakat dengan tidak membuang sampah sembarangan.
“Jangan hanya minta bantuan ke pemkot untuk menekan banjir tapi harus dibarengi juga dengan tindakan-tindakan sederhana dari warga. Tidak membuang sampah sembarangan,” lanjutnya.
Ketika reses sepanjang 6-13 Oktober 2022, beberapa warga mengeluhkan minimnya sarana dan prasarana di beberapa sekolah seperti, SD 013 dan SD 001 di Kelurahan Bandara, Sungai Pinang yang memerlukan toilet umum yang layak.
“Ada juga SMP 26 di Sungai Siring yang perlu adanya pagar,” tuturnya.
Untuk aspirasi itu, lanjut Politikus Golkar Samarinda ini, dirinya lewat Komisi IV DPRD Samarinda akan berkoordinasi dengan Dinas Pendidikan Samarinda terkait pemeliharaan sarpras sekolah yang jadi keluhan tersebut.
“Urusan banjir pun juga akan dikawal agar ada tindakan lebih lanjut dari pemerintah,” singkatnya. (ADV/NA)
