Tebarberita.id, Penajam – Ratusan masa gabungan dari Komunitas Supir Pea Dayo, PC PMII Penajam, dan Lembaga Adat Paser Borneo menggeruduk kantor Bupati Penajam Paser Utara (PPU), Kamis (11/08/2022) Siang. Kedatangan mereka menyoal kelangkaan BBM jenis solar yang disubsidi pemerintah beberapa pekan terakhir.
Muhammad Said Abdila, salah satu orator dalam unjuk rasa itu menjelaskan, pemerintah pusat sudah menyubsidi agar ketersediaan BBM jenis solar bisa merata dinikmati masyarakat. Namun nyatanya, malah kelangkaan yang kerap muncul.
“Ini karena kurangnya pengawasan dari Pemkab dan pihak keamanan,” ucapnya berorasi.
Lemahnya pengawasan justru memberi ruang bagi oknum-oknum menyalahgunakan solar subsidi tersebut. Karena itu, mereka menuntut Pemkab PPU untuk menindak tegas para oknum itu serta menciptakan regulasi yang ketat sehingga pendistribusian solar subsidi benar-benar bisa dinikmati masyakarat akar rumput.
Massa menolak bubar selama pelaksana tugas Bupati PPU Hamdan belum menemui mereka dan mendengar langsung keluh kesah masyarakat. Berselang kemudian, barulah Hamdan turun menemui para pengunjuk rasa. Di depan massa, Hamdan menerangkan kuota BBM bersubsidi di PPU tak mengalami perubahan.
“Mungkin ada kendala di penyalurannya. Kami akan identifikasi,” ucapnya menenangkan massa.
Dia mengaku memahami keluh kesah masyarakat yang harus merasakan antrean yang mengular ketika pengisian solar bersubsidi di SPBU khusus. Karena itu, pihaknya pun sudah berkoordinasi dengan Pertamina untuk merinci siapa saja pihak yang berhak menikmati solar subsidi tersebut.
Para pengunjuk rasa menuntut jika dalam dua pekan ke depan persoalan solar subsidi ini belum menemui titik terang, maka mereka bakal kembali menggelar aksi serupa. Tentunya dengan massa yang lebih besar.
“Insyaallah seminggu ke depan ada perubahan,” katanya berjanji. (*Fir)