Tebarberita.id, Samarinda – Belakangan ini harga cabai di Samarinda mengalami lonjakan. Legislator di gedung Basuki Rahmad pun memantau kondisi ini. Langkah Pemkot Samarinda menggelar pasar murah dinilai jadi langkah tepat
Anggota Komisi II DPRD Samarinda, Laila Fatihah mengatakan, melambungnya harga cabai ini sudah berlangsung sebulan. Dirinya khawatir jika lonjakan harga terus terjadi. Hingga akhirnya membuat kepanikan di tengah masyarakat. “Karena dampaknya akan sangat terasa kepada pedagang makanan. Apalagi yang memiliki menu bergantung dengan cabai,” ujar Laila.
Menurut Laila, angka itu melonjak jauh dari harga sebelum lebaran lalu. Harga cabai saat itu hanya berada di level Rp 50 ribu per kilogram. Sementara saat ini harga per kilonya sudah mencapai Rp 90 ribu.
Politisi Partai Persatuan Pembangunan (PPP) itu langsung menghubungi Kepala Dinas Perdagangan Samarinda. Meski hanya via telepon ia mencoba meminta kepastian langkah yang akan diambil pemkot. Kabar baik pun akhirnya didapat. “Mereka juga sudah tahu penyebab lonjakan harga ini. Rabu depan kami akan ada rapat koordinasi,” katanya.
Rupanya kenaikan harga cabai ini selalu terjadi saban tahun. Persoalan ini murni dimainkan spekulan pedagang besar. Bahkan informasi yang ia terima, harga cabai ditarget menembus Rp 125 ribu per kilogram. “Makanya jika dibiarkan, harga seperti ini akan terus meningkat,” ungkapnya.
Ia juga sepakat untuk langkah awal antisipasi, pemkot menggelar pasar murah. Akan lebih baik polanya dibuat per kecamatan, sama seperti saat kelangkaan minyak. Laila menilai hal itu akan efektif. “Tinggal nanti dipastikan yang membeli adalah warga dan pedagang makanan yang membutuhkan,” tuturnya.
Intinya, Laila berharap ada kesiapan dari pemerintah jika nantinya harga benar-benar melonjak. Sehingga di masyarakat juga tidak terjadi kepanikan. Langkah yang disiapkan nantinya akan dibahas lebih detail dalam rapat koordinasi tersebut. “Paling tidak ada koordinasi dulu dan siap melakukan langkah antisipasinya,” tandasnya. (adv/bct)