Tebarberita.id, Bontang – Pemerintah Kota Bontang resmi memulai Operasi Timbang Serentak Tahun 2025 yang akan dilaksanakan pada 4–8 November. Kegiatan ini diawali dengan rapat koordinasi melalui Zoom Meeting di Ruang Command Center Kantor Wali Kota Bontang Lestari dan diikuti 15 Posyandu kelurahan, Selasa (4/11/2025) pagi.
Rapat tersebut dihadiri Wali Kota Bontang Neni Moerniaeni bersama jajaran Dinas Kesehatan, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan, Dinas Sosial dan Pemberdayaan Masyarakat (DSPM), serta Ketua TP PKK Nur Kalbi Agus Haris. Dalam arahannya, Wali Kota menegaskan pentingnya kegiatan ini untuk memastikan seluruh balita di Bontang terdata dan terpantau tumbuh kembangnya sebagai upaya mencegah stunting.
“Saya mengajak seluruh masyarakat, terutama para orang tua balita, untuk berpartisipasi aktif dalam operasi timbang serentak ini. Pemantauan pertumbuhan anak adalah tanggung jawab bersama demi memastikan setiap anak Bontang tumbuh sehat dan kuat,” ujar Neni.
Bunda Neni menjelaskan, pelaksanaan operasi timbang kali ini juga difokuskan pada evaluasi efektivitas pemberian makanan tambahan (PMT) dan susu yang telah didistribusikan selama beberapa bulan terakhir. Ia menekankan bahwa pemerintah ingin memastikan tidak ada lagi kasus stunting baru di Bontang.
“Kami tidak ingin ada kasus stunting baru. Stunting yang ada pun harus turun signifikan. Kegiatan ini juga menjadi momentum untuk mengukur efektivitas program intervensi gizi yang sudah berjalan,” tambahnya.
Berbeda dari periode sebelumnya, kegiatan timbang serentak tahun ini dilengkapi metode Denver Developmental Screening Test (DDST) untuk menilai perkembangan anak secara psikologis dan fisik. Selain itu, petugas juga akan mengumpulkan data tambahan mengenai usia ibu saat melahirkan pertama kali serta usia pernikahan untuk memantau potensi pernikahan usia dini yang berisiko terhadap stunting.
Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat Dinas Kesehatan Kota Bontang, Bambang Sri Mulyono, menjelaskan operasi timbang serentak jilid dua ini melibatkan 124 Posyandu di 15 kelurahan dan dilakukan dengan sistem jemput bola ke rumah warga.
“Kegiatan ini tidak hanya sekadar mengukur berat dan tinggi badan balita, tetapi juga memperluas cakupan data kesehatan anak. Penimbangan dilakukan tidak hanya di Posyandu, melainkan juga melalui sweeping ke rumah warga,” terang Bambang.
Menurutnya, kegiatan ini melibatkan lintas sektor mulai dari kecamatan, kelurahan, hingga organisasi perangkat daerah (OPD) untuk memastikan seluruh balita di Bontang terpantau kesehatannya. Dengan sinergi tersebut, Pemkot Bontang berharap Operasi Timbang Serentak 2025 dapat menjadi langkah strategis menurunkan angka stunting sekaligus memperkuat komitmen terhadap pemenuhan hak anak untuk tumbuh sehat dan cerdas.(ADV/DISKOMINFO KOTA BONTANG)
