Tebarberita.id, Balikpapan – Komisi III DPRD Kota Balikpapan menilai Kebun Raya Balikpapan (KRB) di Jalan Soekarno Hatta, KM 15, Kelurahan Karang Joang, Balikpapan Utara, belum dikembangkan secara maksimal. Hal itu dilontarkan Ketua Komisi III Alwi Al Qadri saat mengunjungi KRB bersama Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Balikpapan pada Selasa (5/9/2023).
Tempat wisata andalan Kota Balikpapan itu, kata Alwi perlu pengembangan guna menarik wisatawan domestik hingga mancanegara. Apalagi KRB menggunakan lahan seluas 300 hektare. Alwi menyayangkan jika keberadaan Kebun Raya Balikpapan saat ini tidak dimanfaatkan sebaik-baiknya.
“Jadi Kebun Raya ini harus ada terobosan, sehingga lima tahun mendatang wisata ini semakin berkembang dan menarik perhatian wisatawan,” ujarnya kepada media.
Menurutnya, Kebun Raya adalah salah satu Aset Pemerintah Kota Balikpapan yang mesti dilestarikan. Apalagi di dalamnya terdapat tanaman-tanaman langka asli Kalimantan. Bahkan, kata dia, posisinya berada dengan gerbang Ibu Kota Negara (IKN). Sehingga pihaknya, menawarkan kepada DLH untuk segera mengajukan usulan anggaran guna menambah keindahan dan daya tarik Kebun Raya Balikpapan.
la pun optimistis bahwa sektor wisata tersebut memiliki banyak potensi untuk menyumbang Pendapatan Asli Daerah (PAD).
“Jadi kebun ini harus ditonjolkan dan promosinya juga harus kencang, jadi orang-orang penasaran mau datang ke sini, Dan selain buat liburan, wisata ini juga bisa dipakai camping bagi kawula-kawula muda,” tegas Fraksi Golkar itu.
Dalam kesempatan tersebut, Kepala UPTD KRB, Lukman Riyadi mengaku terkendala regulasi yang belum selesai. Sehingga KRB belum mampu menghasilkan PAD.
“Saat ini Kebun Raya masih menggeratiskan pengunjung. Jadi kami masih menunggu Perda revisi restribusi agar wisata ini bisa menghasilkan PAD dan mampu semakin ditingkatkan,” ujarnya.
Meski begitu, DLH telah memiliki rencana pengembangan termasuk pengadaan fasilitas penunjang untuk wisatawan.
“Inovasi itu seperti kami punya bus wisata, tempat camping berbasis hutan alami, outbond hingga edukasi memasuki jalur-jalur hutan yang tidak ditemukan di tempat lain,” katanya.
Lukman Riyadi menyebutkan, jumlah pengunjung KRB mencapai 50-60 ribu orang per tahun. Promosi kepada masyarakat diakuinya juga masih menjadi kendala. (Adv/DPRD Balikpapan)