Tebarberita.id, Sangatta – Pilkades serentak akhir tahun lalu di Kabupaten Kutai Timur menghasilkan sejumlah kepala desa berusia muda. Di antaranya Kepala Desa Saka, Kecamatan Sangkulirang, Kabupaten Kutai Timur. Ia adalah Hendra Hapri Hardi yang masih berusia 28 tahun. Kendati demikian, ia bertekad membangun infrasturktur desanya yang masih minim.
Sejumlah ifrastruktur itu yakni layanan air besih, jalan desa, dan listrik. Saat ini Hendra masih mengawal program yang ia ajukan kepada Pemkab Kutai Timur, yaitu pembangunan water treatment plant (WTP) atau instalasi pengolahan air (IPA). WTP ini berguna untuk mengolah air dari kualitas air baku (influent) terkontaminasi menjadi air yang sesuai standar mutu atau siap untuk di konsumsi.
“Air sebagai salah satu hajat dasar manusia, ketersediaan air bersih adalah hal utama menjamin kelayakan hidup. Saya dan pemerintah desa berharap program ini bisa terealisasi, sehingga manfaatnya dapat dirasakan masyarakat,” kata Hendra.
Selain permasalahan layanan air bersih, ia juga berkomitmen membangun akses jalan yang layak bagi warganya. Sehingga dapat memperlancar aktifitas ekonomi warga Desa Saka yang mayoritas petani dan nelayan.
“Jika memiliki infrastruktur jalan yang baik maka perekonomianya dapat mengalami peningkatan, sebaliknya, infrastruktur jalan desa kurang baik maka perekonomian warga dapat mengalami penurunan. Peningkatan perekonomian desa akan menciptakan kesejahteraan masyarakat sehingga pembangunan infrastruktur jalan sangat penting,” kata Hendra menjelaskan.
Soal penerangan, Hendra juga menyampaikan permasalaahan jaringan listrik. Sampai saat ini penerangan di desanya belum dapat dinikmati selama 24 jam.
“Keberadaan listrik sangat dibutuhkan masyarakat, tidak hanya sebagai penerangan tapi juga untuk aktivitas sehari-hari. Jika hanya menyala di malam hari aktivitas di siang hari menjadi terganggu, terutama warga yang mememiliki usaha. Sejauh ini kami dari pemerintah desa sudah berkoordinasi dengan perusaahaan terdekat untuk bisa membantu mensuplai daya, dan semoga ke depan bisa terealisasi,” demikian Hendra memungkasi. (*)