Tebarberita.id, Samarinda – Banjir masih jadi permasalahan klasik Samarinda yang perlu dibenahi. Tak hanya di kawasan yang dilintasi Sungai Karang Mumus (SKM). Daerah seberang seperti Palaran juga dihantam banjir ketika hujan mengguyur.
Tiga kelurahan di Kecamatan Palaran, yakni Bukuan, Simpang Pasir, hingga Handil Bakti jadi kawasan yang rutin dilanda banjir. Menurut wakil rakyat, pemkot juga perlu memperhatikan musibah rutin ketika musim penghujan yang terjadi di kawasan seberang.
“Minimal ada normalisasi kembali sungai alam yang ada di kawasan ini,” ungkap Anggota Komisi III DPRD Samarinda Jasno, Rabu (22/9/2022).
Di Bukuan, tepatnya Jalan Nahkoda, lanjut dia, rutin muncul genangan air yang terbilang tinggi ketika hujan tiba.
Penyempitan di muara sungai alam karena adanya pelabuhan di kawasan itu menjadi penyebabnya. Sehingga air tak maksmimal mengalir ke Sungai Mahakam. Selain itu, masih adanya beberapa perusahaan tambang juga jadi faktor lain yang menyebabkan bukuan selalu diterjang banjir.
Ketika hujan, lanjut dia, nyaris 80 persen debit air lari ke pemukiman warga lantaran tak adanya tempat penampung air hujan. “Hujan sebentar, bukuan pasti terendam,” tuturnya. Karena itu, Ketua DPD PAN Samarinda itu meminta pemkot bisa menormalisasi beberapa sungai alam yang ada di kawasan Bukuan. Mengingat pembiayaan menormalisasi tak memakan dana yang besar.
“Itu untuk jangka pendek. Jangka panjang bisa lewat memperlebar drainase sehingga bisa menampung debit air yang tinggi ketika hujan. Minimal genangan berkurang,” katanya. Langkah awal yang perlu dilakukan, tambah dia, Pemkot harus memiliki data konkret sungai yang ada di kawasan Palaran sehingga tak bisa tersentuh pemukiman warga. Sebab, ketika sudah pembangunan akan sulit untuk menangani nantinya. (ADV/NA)