Tebarberita. id, Samarinda – Institut Teknologi Kesehatan dan Sains Wiyata Husada Samarinda (ITKES WHS) mewisuda 87 lulusannya di Swissbell Hotel Samarinda, Kamis (16/3/2023). Melalui sidang terbuka, ITKES WHS pada wisuda kali ini meluluskan 83 orang Sarjana Kebidanan, 3 orang Diploma Analis Kesehatan dan 1 orang lulusan Sarjana Ilmu Keperawatan.
Rektor ITKES WHS Eka Ananta Sidarta mengingatkan para wisudawati agar optimistis dengan kemampuan yang dimiliki. Sebab, menurutnya selama ini, selain kampus telah memberikan proses pembelajaran secara akademik, juga membekali mahasiswa dengan kemampuan non akademik. Dengan begitu, kepada para lulusan diharapkan tidak ragu dengan keahlian yang dimiliki.
“Yakinlah, ketika keyakinan itu muncul tidak akan pernah ada satupun masalah yang tidak bisa mereka pecahkan,” kata Eka Ananta Sidarta meyakinkan.
Guna menggenjot sumber daya manusia Kalimantan Timur, terutama dalam menyambut Ibu Kota Nusantara, STIKES WHS telah menyiapkan sejumlah program kerja sama dengan kampus luar negeri. Kemudian melengkapi sarana dan prasarana parktikum mahasiswa seperti laboratorium terpadu dan mini hospital dengan standar internasional. Sehingga kebutuhan akan tenaga dan administrasi kesehatan dari lulusan STIKES WHS dapat diserap nantinya oleh pemerintah.
“Jadi pemerintah pusat tidak perlu risau khusus untuk tenaga kesehatan ITKES WHS sudah menyiapkan seluruh tenaga kesehatan baik bidan, perawat, fisioterapi dan lainnya,” ungkap Eka melanjutkan.
Dalam momen itu, Kepala Dinas Kesehatan (Kadinkes) Kalimantan Timur Jaya Mualim yang hadir turut memberikan selamat kepada ITKES WHS yang telah berhasil mencetak sumber daya manusia di bidang kesehatan. Selain itu, kata dia, untuk membantu lulusan agar masuk dalam dunia kerja kesehatan, Dinas Kesehatan akan melakukan pembinaan dan pengawasan. Menurutnya, untuk dapat diterima dalam bidang sumber daya kesehatan, maka setiap tenaga kesehatan harus terdaftar dalam sistem kesehatan pemerintah.
“Sehingga kita bisa melakukan pembinaan termasuk juga melakukan uji kompetensi apabila mereka akan menjadi PNS guna meningkatkan pangkat dan jabatannya,” ucap Jaya Mualim.
Begitu pula dengan kepindahan IKN, juga berdampak pada kebutuhan tenaga kesehatan yang saat ini masih kurang jumlahnya. Tidak hanya tenaga kesehatan, fasilitas kesehatan juga masih minim. Untuk itu, Dinas Kesehatan Kalimantan Timur tengah menghitung kebutuhan ril daerah bersama Kementerian Kesehatan.
“Jika kurang pasti nantinya akan ditambah melalui PPPK atau CPNS dan ini akan dihitung oleh kementerian bersama Dinkes Kaltim,” kata Jaya menambahkan. (Ain)