Tebarberita.id, Tenggarong – Dengan langkah yang tenang dan penuh kekeluargaan, Sopan Sopian yang mantan Kepala Desa Muara Muntai Ulu, menyusuri Sungai Rebaq Rinding yang ada di Desa Rebaq Rinding Kecamatan Muara Muntai. Sopan Sopian mendengarkan keluhan warga desa yang ada, menurut warga desa yang ada, sudah waktunya sungai yang ada itu dibersihkan karena banyaknya tumpukan kayu dan sampah.
Keluhan dan aspirasi warga Desa Rebaq Rinding itu kemudian ditampung Sopan Sopian yang saat ini duduk sebagai wakil rakyat di DPRD Kutai Kartanegara mewakili Partai Gerindra Kukar.
Sebagai orang yang pernah lama menjabat sebagai kepala desa di wilayah Kecamatan Muara Muntai, Sopan Sopian mengerti dan memahami benar apa yang menjadi keinginan warga.
“Aspirasi warga sangat menyentuh dan apa yang dikeluhkan itu adalah bentuk kepedulian dalam menjaga aliran sungai tetap terlindungi,” kata Sopan Sopian di ruang kerjanya, Jumat (17/11/2023).
Karena itu Sopan Sopian berusaha merealisasikan as[pirasi warga melalui dana APBD-P 2023 sebesar Rp120 juta yang dialokasikan melalui usulan desa.
Dana atas aspirasi warga ini akan digunakan sesuai permintaan masyarakat, dengan tujuan memudahkan aktivitas masyarakat yang sebagian besar berprofesi sebagai nelayan.
“Total ada sekitar 3-4 kilometer yang akan dibersihkan di Rebaq Rinding,” kata Politisi Gerindra ini.
Dijelaskan Sopan, sungai di Desa Rebaq Rinding sudah seharusnya mendapatkan normalisasi sejak lama. Pemkab Kukar juga telah merencanakan untuk melakukan normalisasi di sungai Rebaq Rinding.
“Normalisasi itu ada direncanakan Pemkab melalui Dinas Pekerja Umum (DPU) bidang sumber daya air, antara tahun ini atau di 2024,” jelas Sopan Sopian.
Menurut Sopan sudah banyak batang kayu yang berada di permukaan air dan harus dibersihkan untuk memudahkan aktivitas masyarakat.
Sopan Sopian menyebut, warga setempat yang tinggal di hulu Sungai Mahakam tersebut sering mengeluhkan tumpukan-tumpukan sampah dan kayu yang berada di sekitar permukiman.
“Oleh sebab itu, kami menurunkan anggaran untuk pembersihan sungai di Rebaq Rinding, karena sampah kayu masih jadi penghalang nelayan,” ungkap Sopan Sopian. (Adv)