Tebarberita.id, Bontang – Ratusan personel gabungan dari TNI, Polri, dan Dinas Perhubungan berdiri dalam formasi rapi saat Wali Kota Bontang, Neni Moerniaeni, memimpin langsung Apel Gelar Pasukan Operasi Zebra Mahakam 2025, di Halaman Kantor Polres Bontang, Senin (17/11/2025) pagi.
Turut mendampingi Kapolres AKBP Widho Anriano dan unsur Forkopimda, kehadiran Wali Kota sebagai inspektur upacara mengisyaratkan bahwa keselamatan lalu lintas adalah tanggung jawab kolektif, bukan hanya aparat penegak hukum.
Apel tersebut digelar menyikapi data yang menunjukkan masih lemahnya kedisiplinan berlalu lintas di Kota Bontang. Meski angka kecelakaan di 2024 cenderung stagnan, jumlah korban meninggal meningkat, sementara jumlah pelanggaran tilang melonjak tajam dari 17 menjadi 154 kasus.
Dalam amanatnya, Wali Kota Neni menekankan bahwa Operasi Zebra bukan semata-mata soal penindakan.
“Operasi ini tidak hanya bertujuan menindak pelanggar, tetapi juga mengedukasi masyarakat,” tegasnya.
Ia meminta agar personel yang bertugas selama 17–30 November 2025 mengedepankan pendekatan persuasif dan profesional, terutama dalam memanfaatkan teknologi tilang elektronik (ETLE).
“Laksanakan tugas dengan integritas, hindari arogansi, dan jaga kehormatan institusi,” pesan Neni kepada para petugas. Ia juga menekankan bahwa operasi ini mengincar delapan jenis pelanggaran prioritas seperti penggunaan ponsel saat berkendara, pengemudi di bawah umur, tidak memakai helm atau sabuk keselamatan, hingga aksi balap liar.
Dengan dimulainya Operasi Zebra Mahakam 2025, Pemerintah Kota Bontang dan Polres menegaskan komitmen bersama membangun budaya tertib lalu lintas.
“Disiplin di jalan raya adalah cerminan peradaban kota dan kunci utama keselamatan warga,” tutup Wali Kota.(ADV/DISKOMINFO KOTA BONTANG)
