Tebarberita.id, Samarinda – Pemukiman yang berdiri di bantaran sungai perlu direlokasi agar upaya pengendalian banjir di Samarinda bisa lebih efektif. Untuk itu, DPRD Samarinda mengingatkan pemkot untuk menempuh cara yang humanis dalam merelokasi warga di bantaran sungai yang tengah dikebut. Hal ini disampaikan Ketua Komisi III DPRD Samarinda Angkasa Jaya Djoerani.
Menurutnya, dewan mendukung penuh upaya membenahi wajah kota dan menguatkan fungsi sungai di Kota Tepian yang selama ini terhalang pemukiman. Sikap humanis, kata dia, harus bisa ditunjukkan pemkot dalam relokasi warga tersebut. Caranya, bisa memaksimalkan sosialisasi dan mengedukasi warga soal tak lagi diperbolehkannya pemukiman berdiri di atas sungai sesuai regulasi pusat. “Jadi harus rutin turun untuk memberikan pemahaman. Paling tidak sikap-sikap seperti itu yang harus ditunjukkan pemkot,” katanya.
Selain itu, Pemkot juga harus bisa memastikan pemulihan sosial atas dampak relokasi tersebut ideal dan tepat sasaran. Dari pemberian dana kerohiman atau ganti untung yang sesuai harga wajar. Memang regulasi sudah mengatur untuk hal itu. Penentuannya harus melalui tim penaksir harga. Warga yang memiliki kelengkapan atas lahannya bisa mendapat ganti untung atau dana kerohiman yang sedikit lebih besar dari penilaian tim penaksir.“Serta memastikan anggaran sosial ini juga sudah tersedia. Jangan sampai ada warga yang dibayar belakangan,” lanjut Politikus PDI Perjuangan ini.
Saat ini, Pemkot Samarinda tengah gencar menormalisasi sungai. Rumah warga di bantaran Sungai Karang Mumus sudah mulai dibersihkan dan kini berpindah pada Sungai Karang Asam Kecil dengan target di sekitar Pasar Ijabah hingga ke Muara Teluk Lerong. Normalisasi sungai ini diharapkan bisa menekan banjir yang terjadi di Jalan Antasari – Suryanata serta Jalan Juanda. (ADV/LL)
