Tebarberita.id, Tenggarong – Keterlambatan honor bagi 800 penari Tari Massal Erau Adat Pelas Benua 2024 di Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) akhirnya mendapat klarifikasi dari Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) setempat.
Dalam konferensi pers yang digelar pada Sabtu (09/11/2024) lalu, di Gedung Disdikbud Kukar, bersama pihak Event Organizer (EO), Kepala Bidang Kebudayaan Disdikbud Kukar, Puji Utomo, menjelaskan bahwa keterlambatan ini dipicu oleh gangguan sistem SIPD (Sistem Informasi Pemerintah Daerah) berskala nasional.
“Pertanyaan warga terkait keterlambatan honor ini sangat wajar, namun kendalanya berada pada sistem SIPD yang mengalami gangguan nasional, sehingga proses pencairan tertunda,” ujar Puji Utomo.
Ia menambahkan bahwa bukan hanya Disdikbud Kukar yang terdampak, namun hampir seluruh Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di berbagai wilayah mengalami kendala serupa.
“Setelah sistem kembali normal, kami langsung memproses dan mencairkan honor, karena sudah menjadi prioritas kami,” tambahnya.
Disamping itu, Defrianur dari TOS (Terminal Olah Seni), selaku EO Tari Massal, memaparkan bahwa honor tersebut langsung dibayarkan segera setelah dana cair.
“Begitu cair, kami langsung membayarkan kepada seluruh penari,” jelas Defrianur.
Ia juga menyebutkan bahwa saat ini honor telah dibagikan kepada 740 penari, sementara 60 penari lainnya masih diharapkan untuk mengambil hak mereka di sanggar TOS.
Dengan adanya klarifikasi ini, Disdikbud Kukar berharap masyarakat, khususnya para penari yang terlibat dalam pelaksanaan pembukaan erau adat pelas benua 2024, dapat memahami situasi yang terjadi dan keterlambatan tersebut murni disebabkan oleh kendala teknis yang di luar kontrol Disdikbud Kukar. (ADV/DISKOMINFO KUKAR)