Tebarberita.id, Samarinda – SMAN 16 Samarinda akan mengirim 18 guru untuk mengikuti in house training atau pelatihan kegriyaan kurikulum merdeka belajar. Hal itu bagian dari persiapan untuk menyukseskan penerapan kurikulum yang masih baru itu.
“Dalam waktu dekat kita mendelegasikan 18 guru untuk ikut IHT, termasuk saya dan kepsek. Di sana nanti guru-guru diberikan bekal bagaimana penerapan kurikulum merdeka untuk kelas X. Karena kan beda implementasi kurikulum 2013 dengan merdeka belajar, jadi kita lakukan persiapan melalui IHT,” tutur Anggrayani, Wakil Kepala Sekolah Bidang Kurikulum SMAN 16 Samarinda, Selasa, (14/6/2022).
Guru yang akrab disapa Aang ini melanjutkan, pihaknya juga kedatangan guru PPPK yang nantinya dapat membantu menyukseskan kurikulum merdeka. Untuk itu, Aang mengimbau tenaga pendidik agar serius mengikuti pembinaan yang ada. Sementara itu, perbandingan antara kurikulum 2013 dengan merdeka belajar terdapat pada efisiensi belajar anak didik. Pasalnya, selain transfer ilmu, diberikan pula praktik lapangan melalui project. Sehingga tidak mengurangi beban mengajar guru di sekolah. Untuk itu pembagian jadwal mengajar diberikan secara proporsional.
Selain itu, sosialisasi maupun edukasi menurut Aang, diberikan juga kepada peserta didik dan orang tua. Sebab pembaruan kurikulum kerap dilakukan pemerintah. Sehingga dinilai menghambat peningkatan kualitas dan mutu peserta didik di sekolah. Kemudian Aang optimistis implementasi kurikulum merdeka belajar berjalan sukses di SMA yang berlokasi di Jalan Juanda itu. Sehingga diperlukan sinergitas semua pihak untuk keberhasilan jalannya kurikulum tersebut.
“Setiap perubahan kurikulum pasti membawa perbedaan dari sebelumnya. Karena hampir setiap tahun itu berubah, yang K13 belum selesai ganti ke kurikulum merdeka belajar. Jadi saya harap bisa berjalan lancar dan mendapatkan hasil yang terbaik,” pungkasnya. (Wah)