TebarBerita.ID
      Artikel ini telah dilihat : 762 kali.
ADVERTORIAL KUTAI TIMUR

Sekarang Prevalensi Stunting Kutim Tidak Tinggi

Tebarberita.id, Sangatta – Meski posisi prevalensi stunting Kutai Timur (Kutim) sebelumnya berada di posisi pertama tertinggi dari 10 Kabupaten/Kota yang ada di Kalimantan Timur (Kaltim) yaitu 27,4 persen. Namun, kini posisi prevalensi stunting Kutim sudah berada urutan ke 4 atau 24,7 persen.

Mnurut Wakil Bupati Kutim Kasmidi Bulang capaian tersebut tidak lepas dari hasil kerjakeras Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) Kabupaten, dan seluruh Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) terkait lainnya, para Tim Pendamping Keluarga (TPK) serta stakeholder lainnya.

“Alhamdulillah kita tidak lagi paling bawah, Kutim-kan kemarin paling rendah. Kita secara sporadic sudah bekerja bahkan seluruh SKPD terkait sampai penyuluhan anak sekolah kita sudah lakukan. Ternyata itukan hanya masalah data, ternyata setelah data itu kita sampaikan ke Pemerintah Pusat, peringkat kita menjadi naik tidak lagi paling besar angka stuntingnya,” Kata Kasmidi Bulang kepada pewarta belum lama ini.

Bahkan, menurut Kasmidi Bulang Kabupaten Penajam Paser Utara sebelumnya diatas Kutai Timur, namun kini sudah dibawah Kutim. “Muda-mudahan dengan data yang kita benahi, ditambahn dengan bantuan TNI/Polri yang juga ikut membantu, angka stunting di Kutim semakin menurun,” Harapnya

Dijelaskannya, yang membuat angka stunting itu meningkat karena jumlah anak yang ditimbang itu sedikit, sehingga angka prevalensi stunting jadi meningkat. “Kalau anaknya banyak yang ditimbang berarti pembanginya juga banyak. Jadi angka stunting itu nilainya besar buka karena banyak anak stunting, bukan itu. Tapi karena persentase jumlah balita yang ditimbang sangat jarang, atau banyak anak balita yang tidak datang ke posyandu. Sehingga angka pembanginya juga kecil sehingga prevalansinya juga besar,” Jelasnya

Karena itu, Pemerintah Kabupaten Kutai Timur akan terus membenahi data yang ada serta melakukan berbagai program untuk bias menekan angka stunting di Kutim. “Makanya sekarang kita benahi data. Bukan kerena banyak anak-anak kita yang kena stunting. Kita tidak bisa pungkiri juga bahwa stunting itu tidak ada. Tapi tidak sebanyak itukan, makanya kita mulai membenahi melalui by data.” pungkasnya. (ADV/DISKOMINFO KUTIM)

Related posts

Bahas Naskah Akademik, DPRD Balikpapan Undang 2 Perguruan Tinggi

admin

Ketimbang Bikin Perda Baru, Laila Sarankan Revisi Perda Satpol PP

admin

IKM Carano Kutai Timur Gelar Halal Bihalal, Anggota DPRD Jimmi Ucapkan Selamat

admin