Tebarberita.id, Balikpapan – Badan Pusat Statistik (BPS) memprediksi jumlah penduduk Kota Balikpapan mencapai lebih dari 1 juta orang. Hal itu terjadi seiring rencana perpindahan ibu kota negara di Kaltim. Namun tercatat data jumlah penduduk Balikpapan saat ini hanya sekitar 730 ribu. Peningkatan jumlah penduduk tersebut berdampak pada ketersediaan infrastruktur untuk masyarakat, seperti air bersih.
Perumda Tirta Manuntung Balikpapan (PTMB) masih berupaya menambah sumber air baku untuk memenuhi kebutuhan air bersih. Ketua Komisi II DPRD Balikpapan Suwanto menuturkan, daftar tunggu sambungan rumah (SR) baru telah meningkat cukup drastis. Semula dari total 7 ribu kini telah bertambah menjadi 13 ribu SR.
“Itu juga kami sesalkan karena kami mengikuti RPJMD wali kota,” sebutnya.
Menurutnya jumlah daftar tunggu merupakan potensi yang sangat besar bagi PTMB untuk mengelola pelanggan baru. Namun, hal ini akhirnya menjadi masalah karena tidak ada sumber air baku baru untuk mengatasi daftar tunggu SR tersebut.
“Saat ini tidak bisa lagi berbicara anitisipasi kebutuhan air untuk 2025. Tapi harus dipikirkan kebutuhan air bersih sampai 2045 mendatang,” katanya.
Pihaknya ikut mendukung rencana PTMB untuk mengambil air dari SPAM regional Sungai Mahakam. Namun, tentu upaya ini membutuhkan waktu yang tidak sebentar. Menurutnya masuk rencana jangka menengah atau panjang.
“Tidak mungkin bisa selesai dalam satu atau dua tahun, artinya boleh saja mencari opsi itu. Namun tetap mencari cara lain yang bisa eksekusi segera,” tuturnya.
Direktur PTMB Yudhi Saharuddin mengatakan, kendala utama dalam distribusi air karena sumber air baku yang kurang. Berbagai upaya sudah dilakukan PTMB, baik rencana jangka pendek hingga panjang. Sebab defisit air baku sudah 803 liter per detik.
“Salah satu rencana jangka pendek yang paling cepat saat ini kami urus perizinan sumur bor,” sebutnya.
Kemudian paling potensial mendorong percepatan pengambilan sumber air baku dari SPAM regional Sungai Mahakam. (Adv)