Tebarberita.id, Tenggarong – Kecamatan Loa Janan terus mengembangkan sistem tumpang sari sebagai strategi meningkatkan produktivitas pertanian. Camat Loa Janan, Heri Rusnadi, menyebutkan beberapa wilayah seperti Loa Janan Ulu, Dusun Tegal Anyar, dan Loa Duri Ulu yang telah lama menjadi sentra produksi padi kini mulai mengadopsi sistem ini untuk budidaya jagung.
“Alhamdulillah, Kecamatan Loa Janan punya lahan pertanian yang cukup bagus. Daerah-daerah seperti Loa Janan Ulu dan Tegal Anyar dikenal sebagai penghasil padi. Sekarang, petani juga sudah mulai menanam jagung dengan sistem tumpang sari,” ujarnya, Sabtu (3/5/2025).
Sistem ini memungkinkan petani menanam jagung di antara tanaman sawit, sebuah terobosan yang tidak hanya mengoptimalkan penggunaan lahan tetapi juga meningkatkan pendapatan petani. Keberhasilan sistem ini bahkan mendapat perhatian khusus ketika Bupati Kutai Kartanegara turun langsung memanen hasil jagung para petani.
Heri mencontohkan kesuksesan petani di Desa Harapan yang telah menerapkan sistem ini. “Ini bentuk inovasi yang bisa membantu mereka secara ekonomi dan mendukung program ketahanan pangan,” katanya.
Dukungan terhadap program ini datang dari berbagai pihak, termasuk perusahaan-perusahaan yang terlibat dalam penanaman jagung sebagai bagian dari komitmen mereka terhadap sektor pertanian. Dinas Ketahanan Pangan Kutai Kartanegara juga berkontribusi dengan menyalurkan bibit jagung dan cabai melalui kelompok wanita tani di berbagai desa.
“Kami bersyukur, sinergi antara petani, pemerintah, dan perusahaan berjalan baik. Ini menjadi langkah strategis menuju ketahanan pangan yang berkelanjutan di Loa Janan,” tutupnya.
Pengembangan sistem tumpang sari di Loa Janan menunjukkan bagaimana inovasi pertanian lokal dapat memberikan dampak positif ganda – baik bagi peningkatan ekonomi petani maupun ketahanan pangan wilayah. (ADV)
