Tebarberita.id, Sangatta – Pelayanan infrastruktur oleh Pemkab Kutim bersinergi dengan PLN terus menjangkau pelosok daerah pedalaman. Kini dua desa di Kecamatan Telen yakni Juk Ayaq dan Muara Pantun sudah mendapatkan pelayanan daya setrum PLN.
Hal ini dilakukan saat sosialisasi PT PLN Cabang Sangatta ke Kantor Pemerintahan Kecamatan Telen. Turut hadir Camat Telen Petrus Ivung bersama jajaran manajemen PLN dan warga setempat. Camat Telen Petrus Ivung pun mengatakan jika kegiatan sosialisasi PLN ke Telen berjalan lancar.
“Kami bersyukur akhirnya penerangan listrik 24 jam di Desa Juk Ayaq dan Muara Pantun telah dilakukan oleh pihak PLN. Kami harap tidak ada kendala atau masalah dalam uji coba itu, sehingga warga benar-benar dengan bebas bisa menikmati penerangan listrik 24 jam,” jelasnya, Rabu (26/7/2023).
Kemudian ke depannya, untuk empat desa lainnya yakni, Desa Long Segar, Kernyanyan, Lung Melah dan Muara Haloq juga dalam dekat juga siap disetrum listrik 24 jam.
“Nah, diperkirakan pada Agustus, keempat desa juga bisa menikmati listrik 24 jam. Sudah lama momentum ini didambakan warga kami (Telen), sebab kita ketahui bersama listrik saat ini adalah kebutuhan yang sangat mendasar, guna mendukung segala aktivitas,” bebernya.
Selanjutnya, soal layanan listrik PLN, Petrus mengutarakan bahwa di daerah yang dipimpinnya itu, terbagi menjadi dua. Untuk Desa Muara Pantun, Juk Ayaq dan Rantau Panjang wilayah pelayanan adalah PLN Cabang Sangatta. Sedangkan untuk Desa Long Noran, Long Segar, Kernyanyan, Lung Melah dan Muara Haloq oleh PLN Cabang Bontang.
Lebih jauh Petrus menuturkan, dua desa lainnya yaitu Rantau Panjang dan Long Noran, yang saat ini untuk tiang listrik sedang dalam proses pengangkutan. Sehingga dalam waktu dekat, mereka juga bisa menikmati listrik.
“Nah Rantau Panjang, jaringannya (listrik) diambil dari jembatan satu, melewati kebun (sawit) PT Sinar Mas. Dan pihaknya (PT Sinar Mas) menyatakan siap menebang pohon sawitnya sepanjang jalan poros sampai ke Rantau Panjang. Jika diperkirakan jumlah pohon sawit yang ditebang itu kurang lebih 8 hektare, jika dihitung populasi dalam pohon sawit yang ditebang itu,” tutupnya. (ADV/DISKOMINFO KUTIM)