Tebarberita.id, Samarinda – Peningkatan APBD Samarinda 2024 menjadi Rp 5,1 triliun dinilai Fraksi Partai Amanat Nasional (F-PAN) harus berbanding lurus dengan pembangunan yang tepat menyentuh masyarakat. Pemkot diharapkan bisa menjalankan pembangunan yang terencana dan tidak ugal-ugalan dalam penggunaan anggaran tersebut.
“Pembangunan daerah yang masif harus dibarengi dengan pengawasan lingkungan yang baik pula. Karena setiap pembangunan yang ada pasti memberi dampak terhadap lingkungan. Sekecil apapun,” ungkap Juru Bicara F-PAN Joko Wiratno beberapa waktu lalu.
Setiap proyek yang sudah tersusun dalam APBD 2024 nanti, pastilah mengharuskan kegiatan pematangan lahan. Nah, kegiatan tersebut, lanjut dia, perlu diperhatikan karena pasti menimbulkan dampak lingkungan. Dari tanah bekas pematangan yang mengotori jalan-jalan utama hingga debu yang berpotensi menyebabkan inspeksi saluran pernapasan akut ke masyarakat. “Jangan sampai hanya demi mengejar pembangunan justru membuat masyarakat sengsara,” tuturnya.
Setiap kegiatan pematangan lahan pun perlu memastikan agar tak menyentuh kawasan rawa atau daerah resapan air. Jika luasan rawa atau resapan air di Samarinda menyusut bisa menimbulkan titik banjir baru dan membuat program pengendalian banjir yang sudah terasa dampaknya hingga kini berujung sia-sia.
Hal ini, aku Joko, sudah disampaikan F-PAN ketika memberikan pandangan akhir terkait rancangan APBD Samarinda 2024 yang digelar pada 24 Oktober lalu. Di sisi lain, wakil rakyat dari daerah pemilihan Sungai Pinang dan Samarinda Utara itu meminta Wali Kota Samarinda Andi Harun untuk terus memacu kinerja organisasi perangkat daerah untuk bisa memaksimalkan daya serap anggaran. “Matangkan perencanaan dan pengerjaan yang tepat guna. Bukan hanya sekadar membangun,” singkatnya. (ADV/LL)