TebarBerita.ID
      Artikel ini telah dilihat : 660 kali.
ADVERTORIAL KUTAI KARTANEGARA

DLHK Kukar Dorong Pengelolaan Sampah Bernilai Ekonomis, Buka Peluang Usaha Daur Ulang

Slamet Hardiraharjo

Tebarberita.id, Tenggarong – Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (DLHK) Kutai Kartanegara (Kukar) menerapkan pendekatan baru dalam pengelolaan sampah yang menekankan pada nilai ekonomisnya. Strategi ini tidak hanya berfokus pada pengurangan limbah, tetapi juga membuka peluang ekonomi baru bagi masyarakat melalui daur ulang.

Kepala DLHK Kukar, Slamet Hardiraharjo, menyatakan bahwa sampah tidak lagi dianggap sebagai akhir dari siklus konsumsi, melainkan sebagai sumber daya potensial untuk dikembangkan menjadi produk bernilai.

“Pendekatan baru dalam pengolahan sampah tak hanya berfokus pada penanggulangan limbah, tetapi juga pada pengambilan nilai ekonomis dari sampah rumah tangga hingga skala kawasan,” ujarnya, Senin (12/5/2025).

Salah satu contoh penerapan konsep tersebut adalah program di Kecamatan Tenggarong Seberang. Di wilayah ini, sampah rumah tangga yang dipilah dari bank sampah diolah menjadi produk seperti batako dan paving block yang memiliki nilai jual.

“Sampah rumah tangga yang sudah dipilah di bank sampah tidak langsung dibuang, melainkan diproses menjadi bahan yang bernilai jual. Ini sudah dilakukan di Tenggarong Seberang dan mulai dirasakan manfaatnya oleh masyarakat,” ungkap Slamet.

Inovasi lainnya tengah dikembangkan di Kecamatan Loa Kulu, di mana DLHK Kukar memfasilitasi riset konversi sampah organik menjadi bahan bakar minyak. Teknologi yang digunakan memanfaatkan metode insulin untuk menghasilkan bahan menyerupai solar dari limbah rumah tangga.

“Meski masih dalam tahap uji coba, ini menjadi bukti bahwa inovasi lokal bisa menjawab tantangan pengelolaan limbah,” lanjutnya.

Slamet optimistis bahwa inovasi-inovasi tersebut akan menjadi solusi jangka panjang bagi pengelolaan limbah di Kukar. Partisipasi aktif masyarakat dalam proses daur ulang juga terus meningkat, seiring dengan berkembangnya semangat ekonomi sirkular di tingkat lokal.

“Sampah bukanlah beban, melainkan sumber daya. Ini awal dari potensi ekonomi baru yang berkelanjutan jika dikelola dengan inovatif dan partisipatif,” pungkasnya. (ADV)

Related posts

Sekwan DPRD Balikpapan Beri Ikat Pinggang Ke Pegawai Saat Apel Pagi

admin

Raperda Trantibumlinmas Disahkan dan 2 Perusda Jadi Perseroan

admin

Komisi IV DPRD Samarinda Minta Pemkot Fokus Benahi Sektor Pendidikan

admin