Tebarberita.id, Balikpapan – Hujan deras yang mengguyur Kota Balilpapan pada Senin(20/05/2024) lalu itu meninggalkan banjir. Di antaranya banjir menggenangi kawasan Grand City Balikpapan. Anggota DPRD Kota Balikpapan, Syarifuddin Odang mengatakan, persoalan banjir di Kota Balikpapan sudah dianggap biasa.
“Terkait Grand City, sumbernya kita tidak tahu dari mana. Pertanyaannya, kok bisa seperti itu. Nah harusnya kan, teman-teman yang terkait dengan perizinan dan lain-lainnya harus tanggap, segera ke lapangan melihat terjadinya seperti itu,” kata Syarifuddin Odang ditemui awak media di Kantor DPRD Jalan Jenderal Sudirman Balikpapan, Rabu (22/5/2024).
Banjir yang terjadi di perumahan elit itu dinilai sebagai penanda bahwa daerah banjir kembali bertambah. Walaupun banjir tersebut hanya menggenangi jalan utama di sekitar perumahan. Syarifuddin Odang meminta pihak terjait untuk tidak menunggu laporan masyarakat. Belum lagi persoalan kemacetan yang juga kerap terjadi di Kota Balikpapan.
“Nah ini perlu kita antisipasi sebelumnya. Kemudian, teman-teman sekarang ini kan ada Pansus Renja (Rencana Kerja), berarti lima tahun ke depan. Mudah-mudahan, berapa anggaran yang dimasukan untuk mengatasi masalah itu,” jelas Odang.
Menurut Odang, sekarang jalan di Balikpapan banyak yang sudah tidak pantas lagi. Ada beberapa titik yang harusnya menjadi perhatian dari Pemerintah Kota Balikpapan. Contoh di Kilometer 5, sekarang sedang dalam perbaikan. Lebar jalan juga tidak ditambah, sesuai dengan yang ada sekarang, lebarnya 8 meteran saja.
“Itu yang harusnya kita garis bawahi karena tidak sebanding, atau tidak seimbang sekarang bagaimana mengatasi banjir di Balikpapan. Karena memang, seperti parit atau drainasenya, kemudian jalannya itu juga sangat berpengaruh. Nah, di sisi kiri dan kanannya kan tidak ada drainasenya. Ini akan sangat berpengaruh pada saat ada pematangan lahan untuk dibuat perumahan. Nah parit ini tidak berubah. Jadi di mana-mana itu, yang salah satu mempengaruhi bahwa kenapa terjadi banjir,” tukasnya.
Odang menyimpulkan, perhatian terhadap kondisi drainase yang tertutup sedimen perlu dilakukan pengerukan.
“Kalau banjir itu lumpur dan sebagainya, berarti ada sesuatu pengerukan atau kegiatan lain di atasnya sehingga terbawa dengan air. Kenapa sampai ke jalan, karena tidak ada kemampuan drainase lagi untuk menampung luapan banjir tersebut,” pungkasnya. (Adv)