TebarBerita.ID
      Artikel ini telah dilihat : 686 kali.
ADVERTORIAL DPRD KUTAI TIMUR

Anggota DPRD Kutim Soroti Keterlambatan Proyek Pembangunan di Akhir Tahun

Yan

Tebarberita.id, Sangatta – Keterlambatan dalam pelaksanaan proyek pembangunan fisik di Kutai Timur menjadi sorotan serius dari Anggota DPRD Kutim, Yan SPD. Ia menilai, berbagai proyek yang dikelola oleh Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) setempat, terutama yang melalui proses tender, berjalan terlalu lambat dan tidak sesuai jadwal. Hal ini dinilai mengkhawatirkan karena tahun anggaran hampir berakhir, sementara banyak proyek baru saja dimulai.

“Kalau secara menyeluruh, pembangunan berjalan. Hanya memang kelihatannya sangat terlambat. Sebab sudah menjelang akhir tahun baru proyek mulai dikerjakan,” kata Yan saat berbicara kepada media belum lama ini.

Keterlambatan ini semakin kentara saat sejumlah proyek fisik, seperti pembangunan jalan dan infrastruktur lainnya, baru dimulai pada bulan November, hanya dua bulan sebelum tutup tahun anggaran. Yan mengungkapkan bahwa kondisi ini sangat merugikan, baik untuk proyek reguler tahun ini maupun proyek tahun jamak.

Proyek Jalan di Kecamatan Telen Tersendat

Salah satu contoh proyek yang menjadi perhatian Yan adalah pembangunan jalan di Kecamatan Telen. Proyek semenisasi jalan sepanjang 6 kilometer tersebut baru menyelesaikan 4 kilometer hingga saat ini. Dengan sisa waktu yang hanya dua bulan, ia pesimis proyek ini dapat diselesaikan tepat waktu.

“Saya pikir, mungkin akan sulit menyelesaikan proyek ini hingga tuntas hanya dalam kurun waktu dua bulan lagi,” ujarnya. Keterlambatan pelaksanaan proyek ini juga sempat menjadi bahan perdebatan antara pasangan calon bupati dalam pemilihan kepala daerah di Kutim, menandakan bahwa masalah ini sudah menjadi perhatian publik.

Tender Lambat, Proyek Terganggu

Yan menekankan bahwa penyebab utama keterlambatan ini adalah proses tender yang berlangsung lambat. Hal ini berdampak pada proyek-proyek fisik yang seharusnya sudah dikerjakan sejak awal tahun, namun baru dimulai menjelang akhir tahun. Proyek-proyek murni tahun ini, yang tidak tergolong proyek tahun jamak, juga terkena imbasnya.

Sebagai contoh, pembangunan Gereja di Rantau Panjang baru akan dimulai, meski waktu tersisa hanya dua bulan. Yan mempertanyakan kelayakan penyelesaian proyek ini dalam waktu yang begitu singkat. “Pertanyaannya, mungkinkah pembangunan gereja ini bisa selesai hingga akhir tahun?” kata Yan dengan nada skeptis.

Keterlambatan ini menjadi persoalan krusial bagi Pemkab Kutai Timur, terutama dalam mencapai target pembangunan sesuai dengan anggaran yang sudah disusun. Dengan sisa waktu yang sangat terbatas, tantangan besar menanti pemerintah daerah untuk menyelesaikan berbagai proyek yang masih tersendat di lapangan. (ADV/DPRD KUTIM)

Related posts

Kelurahan Maluhu Dapat Apresiasi Atas Program Gerakan Etam Mengaji

admin

Beseprah, Ketua DPRD Kukar Ikut Pukul Kentongan

admin

Bawaslu Kaltim Ingatkan ASN dengan Calon Petahana di Pilkada

admin