Tebarberita.id, Samarinda – Ketua Komisi IV Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim), Akhmed Reza Fachlevi, memberikan tanggapannya terhadap pengesahan Rancangan Peraturan Daerah (Raperda) inisiatif Pemerintah Provinsi Kaltim tentang Perubahan Atas Peraturan Daerah (Perda) Nomor 2 Tahun 2016 tentang Pengarusutamaan Gender Dalam Pembangunan Daerah, yang akan menjadi Perda.
Reza biasa pria ini disapa, menyatakan bahwa penyetaraan gender adalah salah satu aspek penting dalam pembangunan. Ia menjelaskan bahwa Kaltim memiliki banyak perempuan yang menduduki posisi dan jabatan penting di berbagai sektor, termasuk pejabat eksekutif dan legislatif.
“Terbukti banyak perempuan yang memegang posisi dan jabatan penting di Kaltim. Mulai dari pejabat eksekutif maupun legislatif,” ucap legislator Parta Gerindra Kaltim ini.
Lebih lanjut, Reza menjelaskan bahwa Raperda ini bukan muncul sebagai respons terhadap ketidaksetaraan gender, karena di Kaltim, kesetaraan gender sudah berlangsung sangat baik. Banyak perusahaan besar, seperti perusahaan tambang, perusahaan sawit, dan perkantoran lainnya, sudah memiliki praktik kesetaraan gender yang baik.
Raperda ini bertujuan untuk memperkuat dan memperluas upaya yang telah dilakukan sejauh ini. Dengan begitu, pembangunan di Kaltim akan semakin didukung oleh perspektif gender di semua sektor. Terutama, karena Kaltim akan menjadi ibu kota Nusantara, pembangunan berbasis perspektif gender akan menjadi semakin penting di semua bidang.
“Jadi raperda ini bukan untuk ketidaksetaraan gender melainkan memperkuat apa yang sudah jalan selama ini dan pasti akan berpengaruh semakin positif dalam pembangunan di Kaltim,” tegasnya.
Dirinya pun menilai dengan Raperda Pengarusutamaan Gender ini, Kaltim menunjukkan komitmennya untuk memajukan pembangunan berdasarkan kesetaraan gender dan memperkuat peran perempuan dalam pembangunan daerah.
“Raperda ini nantinya akan semakin memperkuat dan semakin menunjukkan komitmen kaltim dalam membangun dengan perspektif gender di semua sektor. Apalagi Kaltim ke depan menjadi ibu kota Nusantara, tentu pembangunan berbasis perspektif gender ini sangat diperlukan di semua sektor,” pungkasnya. (Adv/DPRD Kaltim)