TebarBerita.ID
      Artikel ini telah dilihat : 637 kali.
ADVERTORIAL BONTANG

Bontang Fokus Hilirisasi Ikan dan Rumput Laut untuk Perkuat Ekonomi Lokal

Tebarberita.id, Bontang – Pemerintah Kota Bontang melalui Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) tengah memprioritaskan hilirisasi industri kelautan dan perikanan sebagai strategi utama memperkuat struktur ekonomi daerah. Langkah ini diambil untuk mengurangi ketergantungan terhadap sektor energi dan mendorong pemanfaatan maksimal sumber daya alam lokal seperti ikan dan rumput laut.

Kebijakan tersebut berdasarkan hasil Kajian Peta Potensi dan Peluang Investasi Kota Bontang Tahun 2025, yang menempatkan pengalengan ikan dan pengolahan rumput laut sebagai dua sektor unggulan dengan prospek investasi terbesar. Ketua Tim Kajian, Rahcmad Budi Suharto, yang juga Koordinator Program Doktor Ilmu Ekonomi Universitas Mulawarman, menegaskan pentingnya hilirisasi dalam menciptakan nilai tambah ekonomi daerah.

“Kota Bontang memiliki potensi besar di bidang perikanan tangkap dan rumput laut. Namun, nilai ekonominya belum maksimal karena sebagian besar hasil masih dijual dalam bentuk mentah. Melalui hilirisasi, kita bisa menciptakan rantai nilai baru yang memberi dampak langsung bagi masyarakat lokal,” jelas Rahcmad.

Ia menyebut, pendekatan pragmatis dibutuhkan agar pengembangan sektor pengalengan ikan lebih efisien. Pangkalan Pendaratan Ikan (PPI) Tanjung Limau dinilai menjadi lokasi paling strategis karena dekat dengan sumber bahan baku ikan segar dan telah dilengkapi cold storage pendukung rantai pasok. Menurutnya, keberhasilan program ini menuntut keterlibatan aktif pemerintah, koperasi nelayan, dan pihak swasta.

“Keterlibatan masyarakat lokal harus dijamin agar nelayan tetap menjadi bagian integral dari rantai nilai ekonomi tersebut, bukan tersingkir,” imbuhnya.

Selain itu, sektor rumput laut juga memiliki potensi besar untuk dikembangkan menjadi berbagai produk turunan bernilai tinggi seperti agar-agar, kosmetik, dan bahan farmasi. Namun, Rahcmad menilai dukungan pemerintah daerah masih sangat dibutuhkan, terutama dalam membantu pelaku usaha memperoleh lisensi dan sertifikasi dari Dinas Kesehatan maupun Balai POM.

Ia menegaskan, tanpa legalitas tersebut, produk lokal sulit menembus pasar modern dan ekspor. Karena itu, dukungan pemerintah juga perlu mencakup promosi, pendampingan, dan kemudahan perizinan untuk memperluas pasar industri pengolahan.

“Jika hilirisasi rumput laut berjalan, hal ini diprediksi akan melahirkan industri turunan yang padat karya dan secara langsung meningkatkan ekonomi masyarakat pesisir,” tegas Rahcmad.

Kepala DPMPTSP Bontang, Muhammad Aspiannur, menambahkan bahwa langkah ini merupakan bagian dari visi “Bontang Berbenah” untuk melakukan diversifikasi ekonomi dari sektor energi ke sektor maritim. Ia menilai, ketergantungan pada industri energi menjadikan ekonomi daerah rentan terhadap fluktuasi global.

“Dengan adanya hasil kajian ini, DPMPTSP Bontang berharap para calon investor dapat memprioritaskan sektor hilirisasi ini. Sinergi antara pemerintah, swasta, akademisi, dan masyarakat diharapkan menjadikan Bontang sebagai model kota industri yang tangguh di sektor energi dan kuat di sektor ekonomi maritim dan UMKM lokal,” ujarnya.

Melalui hilirisasi pengalengan ikan dan rumput laut, Pemkot Bontang menargetkan lahirnya kemandirian ekonomi berbasis sumber daya lokal, sekaligus mendukung agenda nasional menuju visi Indonesia Emas 2045. (ADV/DISKOMINFO KOTA BONTANG)

Related posts

Jaga Hutan Lindung, Komisi I Cek Perusahaan Tambang

admin

Perkuat Penanganan Kebakaran, Disdamkar Kukar Dirikan Pos Sektor di 17 Kecamatan

admin

Kilang Terbakar, Komisi III Berencana Panggil Pertamina Balikpapan

admin