TebarBerita.ID
      Artikel ini telah dilihat : 627 kali.
ADVERTORIAL DPRD KALIMANTAN TIMUR

Reza Fachlevi Gelar Penguatan Demokrasi di Desa Sidomulyo

Wakil Ketua Komisi III DPRD Kaltim, Akhmed Reza Fachlevi saat kegiatan Penguatan Demokrasi Daerah (PDD) ke-7 bertema keterkaitan politik dan kesejahteraan sosial di Desa Sidomulyo, Kecamatan Tabang, Kabupaten Kutai Kartanegara, Rabu (30/7/2025).

Tebarberita.id, Tenggarong – Wakil Ketua Komisi III DPRD Kalimantan Timur, Akhmed Reza Fachlevi, menegaskan bahwa kesejahteraan sosial tidak dapat dipisahkan dari kualitas politik yang baik. Hal ini ia sampaikan saat kegiatan Penguatan Demokrasi Daerah (PDD) ke-7 yang mengambil tema keterkaitan politik dan kesejahteraan sosial di Desa Sidomulyo, Kecamatan Tabang, Kabupaten Kutai Kartanegara, Rabu (30/7/2025).

Reza Fachlevi menjelaskan, politik yang sehat akan melahirkan kebijakan publik yang bermartabat dan berdampak langsung pada kehidupan rakyat.

“Kesejahteraan sosial itu hasil dari kebijakan politik, maka politik adalah kepada siapa kita berpihak,” kata Reza.

Ia menilai sumber daya manusia yang mumpuni dalam dunia politik akan mampu menerjemahkan nilai-nilai kebangsaan ke dalam kebijakan yang pro-rakyat. Namun, jika etika berpolitik diabaikan, mustahil kesejahteraan bisa dicapai.

“Kalau politik dan keputusan politik yang tidak berpihak kepada masyarakat, maka masyarakat yang menderita, dan tentu kesejahteraan tidak terwujud,” kata Reza melanjutkan.

Dalam giat ini, pejuang politik dari Partai Gerindra itu mendukung agar pendidikan politik diberikan kepada setiap orang.

“Pendidikan politik juga menjadi hak setiap warga. Sehingga saya ingin masyarakat pedesaan juga memahami politik secara benar.

“Politik itu bisa baik dan buruk. Baik kalau menciptakan kesejahteraann masyarakat, buruk kalau sebaliknya,” tegasnya.

Mohammad Ridwan sebagai akademisi dari Universitas Mulawarman (Unmul) Samarinda yang dihadirkan sebagai narasumber dalam giat ini mengatakan, substansi dari politik adalah kebaikan. Hal itu mencakup kebaikan dalam segala aspek kehidupan berbangsa dan bernegara.

“Politik seperti busuk, itu mereka yang tidak tahu ruhnya. Kemerdekaan kita tidak lepas dari politik. Proses kerja-kerja politik. Mau membangun pendidikan, membangun jalan dan jembatan, membangun ekonomi, itu proses politik,” jelas Ridwan.

Ridwan menekankan, dalam konteks politik di Indonesia, maka tujuan dan visi negara yang tertuang dalam UUD harus diwujudkan melalui proses politik di lembaga politik.

“Dalam Bahasa Arab politik disebut siasah. Siasah itu artinya politik. Kita tidak mungkin membangun negeri jika negara kita tidak aman, dan aman ini hasil politik. Visi negara kita mencerdaskan kehidupan bangsa dan menciptakan kesejahteraan umum. Semua itu melalui sistem demokrasi berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa. Itu politik,” kata Ridwan memungkasi. (ADV/DPRD KALTIM)

Related posts

Komisi I DPRD Samarinda Bahas Persiapan Pemilu

admin

Rencanakan RDP dengan Kepolisian dan BPJS

admin

Sabaruddin Panrecalle: Ambil Hikmah dan Berkah Bulan Ramadan

admin