TebarBerita.ID
      Artikel ini telah dilihat : 645 kali.
ADVERTORIAL DPRD KALIMANTAN TIMUR

Sigit Wibowo Serukan Modernisasi Pertanian untuk Kurangi Ketergantungan Beras Impor

Sigit Wibowo

Tebarberita.id, Samarinda – Anggota DPRD Kalimantan Timur, Sigit Wibowo, mendesak Pemerintah Provinsi Kaltim untuk segera memodernisasi sektor pertanian, khususnya dalam pengolahan tanaman padi, guna mengurangi ketergantungan terhadap beras yang dipasok dari luar daerah. Menurut Sigit, modernisasi ini sangat penting agar sektor pertanian dapat lebih mandiri dan efisien.

“Kita tidak bisa selamanya bergantung pada beras yang dipasok dari luar daerah, karena sangat riskan,” ujar Sigit dalam pernyataannya pada Jumat (1/11/2024).

Sigit mengungkapkan bahwa luas lahan sawah Kaltim berdasarkan data dari Kementerian ATR/BPN tercatat sebesar 41.406 hektar. Meskipun posisi Kaltim berada di urutan ke-24 secara nasional, angka ini menunjukkan potensi besar yang belum sepenuhnya dimanfaatkan. Menurunnya produksi beras di Kaltim, menurutnya, disebabkan oleh kurangnya modernisasi dalam pengolahan lahan dan pasca-panen, terbatasnya mekanisasi pertanian, serta rendahnya minat pemuda untuk menjadi petani.

“Saya melihat masih banyak petani di Kalimantan Timur yang mengandalkan alat-alat pertanian manual,” katanya.

Sigit juga menyoroti bagaimana negara-negara pengekspor beras, seperti Vietnam, telah mengadopsi teknologi modern untuk meningkatkan efisiensi produksi. “Petani di Vietnam misalnya, punya lahan yang luas, alat yang canggih, sehingga bisa bekerja secara efisien. Sementara petani kita di Kaltim masih bekerja secara manual, ini menjadi salah satu tantangan yang harus segera diatasi,” jelasnya.

Selain itu, Sigit berharap pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) dapat menjadi peluang bagi sektor pertanian Kaltim untuk berkembang, dengan membawa investasi dan teknologi pertanian modern. “Dengan adanya IKN, akan ada pusat pengembangan teknologi pertanian di Kalimantan Timur. Ini bisa menjadi peluang besar untuk memodernisasi sektor pertanian kita,” ujarnya.

Namun, Sigit menegaskan bahwa perubahan tidak akan terjadi dalam semalam. Dibutuhkan waktu dan kolaborasi dari berbagai pihak untuk meningkatkan produktivitas pertanian. “Pemerintah pusat harus memberikan dukungan yang lebih besar, baik melalui insentif bagi petani, akses teknologi modern, hingga pembangunan infrastruktur pertanian yang memadai,” tegasnya.

Sigit juga menekankan pentingnya peran aktif pemerintah daerah dalam mendukung kebijakan pertanian, seperti penyediaan lahan pertanian, penyuluhan, dan pengembangan pasar lokal. Ia yakin, dengan kebijakan yang tepat, sektor pertanian Kaltim bisa berkembang pesat dan memenuhi kebutuhan pangan lokal.

“Saya yakin swasembada beras bisa diwujudkan dengan kolaborasi yang kuat antara pemerintah pusat, daerah, serta masyarakat,” tutupnya. (ADV/DPRD KALTIM)

Related posts

Desa Rapak Lambur Fokus Kembangkan Sektor Peternakan

admin

Komisi II Bersiap Bentuk Pansus Retribusi dan Pajak Daerah

admin

Fraksi PIR: APBD 2025 Harus Terarah, Tidak Hanya Formalitas

admin