Tebarberita.id, Balikpapan – Beberapa hari lalu, diketahui terdapat aksi damai serentak skala nasional yang dilakukan oleh tenaga kesehatan terkait penolakan terhadap Rancangan Undang Undang atau RUU Omnibuslaw di bidang Kesehatan, salah satunya terjadi di Kota Balikpapan.
Menanggapi fenomena yang terjadi, Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah DPRD Balikpapan, Budiono turut menyampaikan kepada awak media untuk menghimbau masyarakat terutama pelaku Kesehatan secara langsung untuk memberikan masukan kepada pihak legislatif, yang nantinya akan disampaikan kepada Pemerintah Pusat.
“Seperti yang dimaksudkan terdapat beberapa krusial yang harus mengakomodir untuk kepentingan rakyat banyak. Mungkin keberatan yang disampaikan tadi terkait dengan dokter asing praktek di Indonesia dan sebagainya,” ucapnya, Rabu (10/05/2023).
Ia pun berkeinginan para dokter yang terdapat di Indonesia lebih dimaksimalkan sebelum mengambil tenaga profesi yang berasal dari luar.
“Maka itu bisa nanti saat pembahasan disempurnakan untuk memilih mana yang harus diakomodir,” jelasnya.
Ia menyarankan, untuk dokter asing jika ingin praktek di Indonesia mungkin bisa dibatasi dengan sangat ketat, artinya optimalisasi dulu dokter Indonesia.
“Mengingat ini masih RUU dan belum ditetapkan, silakan kasih masukkan ke pemerintah sebanyak-banyaknya,” terangnya.
Pada kesempatan lain, Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Cabang Balikpapan Dr Natsir Akil menambahkan, ada beberapa hal yang disampaikan saat audensi, terkait dengan dokter asing bebas berpraktek di Indonesia dan memiliki dua syarat yakni sudah berpraktek diluar negeri selama 5 tahun dan adanya instansi atau perorangan yang membutuhkan tenaganya.
“Yang menjadi pertanyaan kalau dokter asing masuk Indonesia, apakah budaya kami cocok dengan budaya orang asing. Lalu bagaimana dengan bahasa yang digunakan dan apakah fasilitas dan pelayanannya terjangkau bagi kami,” paparnya. (ADV)
