TebarBerita.ID
      Artikel ini telah dilihat : 643 kali.
PENDIDIKAN

Pertama Kali Kemenag Gelar Olimpiade Madrasah Indonesia, Berlangsung Secara Daring Hingga November

TEBARBERITA.ID – Direktorat Jenderal Pendidikan Islam (Ditjen Pendis) Kementerian Agama resmi meluncurkan Olimpiade Madrasah Indonesia (OMI) 2025. Kegiatan ini akan berlangsung secara daring dari Agustus hingga November 2025 dan menjadi wadah pengembangan potensi sains serta karakter siswa madrasah di seluruh Indonesia.

Kick off penyelenggaraan OMI 2025 digelar di Aula MAN 1 Kota Bandung, Jawa Barat, pada Jumat (8/8/2025), dengan dihadiri sejumlah pejabat pusat dan daerah. Program ini menggabungkan dua ajang sebelumnya, yaitu Kompetisi Sains Madrasah (KSM) yang telah berlangsung sejak 2012 dan Madrasah Young Researcher Supercamp (MYRES) yang dimulai pada 2018.

OMI 2025 mengusung tema “Islam dan Teknologi Digital: Inovasi Sains Untuk Generasi Indonesia Maju dan Berdaya Saing Global”. Tema ini mendorong integrasi nilai keislaman dan kemajuan teknologi dalam pengembangan potensi akademik siswa, sekaligus menjunjung tinggi nilai kejujuran dan integritas.

Direktur Jenderal Pendidikan Islam, Amien Suyitno, menyebut OMI bukan sekadar ajang akademik, tetapi juga ruang pembinaan karakter dan spiritualitas siswa madrasah.

“Melalui Olimpiade ini, kita ingin menunjukkan bahwa madrasah bukan hanya tempat belajar ilmu agama, tetapi juga pusat lahirnya ilmuwan muda yang unggul dalam sains, teknologi, dan humaniora,” ujarnya seperti dikutip kemang.go.id.

OMI juga memuat dimensi kebudayaan dengan menggabungkan kearifan lokal ke dalam ruang kompetisi. “Tidak kalah penting, budaya lokal juga diintegrasikan dalam kompetisi ini sebagai upaya melestarikan kearifan lokal sekaligus memperkaya perspektif ilmiah murid,” kata Suyitno.

Lebih jauh, Suyitno menjelaskan bahwa ajang ini berfungsi sebagai seleksi awal untuk menjaring siswa berprestasi yang akan dipersiapkan mewakili Indonesia di kompetisi internasional. “Even ini juga menjadi ajang peningkatan akses melalui ruang kompetisi yang strategis bagi murid Madrasah Tsanawiyah dan Madrasah Aliyah seluruh Indonesia,” tambahnya.

Selain kompetisi, OMI 2025 juga menyuguhkan kuliah umum bertema “Sejarah Keemasan Sains Islam”. Materi ini membahas kontribusi ilmuwan Muslim klasik seperti Al-Khwarizmi, Ibnu Sina, dan Al-Biruni dalam membangun peradaban ilmu yang memadukan antara wahyu dan rasio.

Direktur Kurikulum, Sarana, Kelembagaan, dan Kesiswaan (KSKK) Madrasah, Nyayu Khodijah, menyampaikan bahwa OMI merupakan ruang strategis bagi siswa dalam menyalurkan bakat di bidang sains dan riset. “Kita ingin melalui ajang ini siswa madrasah dapat meningkatkan inovasi, kreasi, pola berpikir kritis dan analitis, memperteguh akhlak mulia, berwawasan kebangsaan, cerdas, sehat, disiplin serta menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi,” katanya.

Ia menambahkan bahwa kompetisi ini juga mendorong peningkatan kemampuan intelektual, emosional, dan spiritual siswa. “Selain itu, juga untuk memberikan motivasi kepada murid agar selalu meningkatkan kemampuan intelektual, emosional, dan spiritual berdasarkan nilai-nilai agama,” lanjutnya.

Khodijah menegaskan bahwa seluruh rangkaian kegiatan OMI 2025 akan digelar secara penuh daring, baik pada bidang sains maupun riset. “Puncak rangkaian OMI, yakni Tingkat Nasional akan dilakukan secara offline di Provinsi Banten tanggal 2 hingga 6 November 2025,” tandasnya.

Acara peluncuran turut dihadiri pejabat pusat dan daerah, termasuk Direktur Jenderal Pendidikan Islam, jajaran Direktur Ditjen Pendis, Plt. Kepala Kantor Wilayah Kemenag Jawa Barat, perwakilan Pusat Prestasi Nasional (Puspresnas), kepala kantor Kemenag kabupaten/kota se-Jawa Barat, serta kepala madrasah. Diikuti pula secara daring oleh seluruh Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama se-Indonesia. (*)

Related posts

119 Guru dengan Perjanjian Kerja di Berau Terima SK

admin

SMAN 16 Samarinda Tempati Gedung Bekas SMAN 10

admin

Jurusan Jurnalisme dan Sosiologi Paling Disesali Mahasiswa Setelah Lulus

admin