Tebarberita.id, Samarinda – Panitia khusus (pansus) Satuan Pendidikan Aman Bencana (SPAB) bentukan DPRD Samarinda menggelar hearing bersama instansi terkait pada 6 November 2023. Dalam pertemuan bersama Dinas Pendidikan, Badan Penanggulangan Bencana Daerah, hingga Dinas Pemadam Kebakaran tersebut, pansus mengumpulkan masukan-masukan terkait syarat mewujudkan SPAB di Kota Tepian.
Ketua Pansus SPAB Sani Bin Husain menuturkan, dari hearing yang digelar itu, pansus menginventarisasi bencana apa saja yang berpotensi terjadi, khususnya di sekitar sarana dan prasaran pendidikan se-Samarinda. “Ada tiga, kebakaran, longsor, dan banjir,” jelasnya selepas hearing.
Dari tiga potensi itu, pembahasan pansus bersama instansi terkait itu pun berlanjut seperti apa syarat teknis mewujudkan SPAB di Samarinda. Selain itu, Dinas Pendidikan juga menyampaikan hasil pansus yang nantinya berupa peraturan daerah ini bisa turut menuangkan penyediaan satuan pendidikan yang inklusi, satuan pendidikan yang memberikan pengajaran tanpa membedakan status atau kondisi peserta didik.
Namun diakui Politikus PKS ini, hal ini sedikit sukar terealiasi lantaran satuan pendidikan yang ada di Samarinda belum dilengkapi tenaga didik yang kompeten untuk mewujudkan inklusi tersebut. “Misal ada murid yang bisu atau tuli, tenaga pendidik yang ada saat ini belum banyak yang memiliki kompetensi untuk mengajar anak berkebutuhan khusus seperti itu,” tuturnya. ditambah, sarana dan prasarana pendidikan yang ada pun belum menyediakan fasilitas yang dibutuhkan pelajar disabilitas.
Hearing serupa diterangkan Sani masih akan kembali digelar ke depannya karena pansus masih memerlukan masukan-masukan yang teranyar dengan kondisi Samarinda sebelum draf atau naskah akademik rancangan peraturan daerah terkait SPAB dibahas. (LL/ADV)
