Tebarberita.id, Samarinda – Panitia khusus (pansus) Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPj) bentukan DPRD Samarinda menilik beberapa proyek strategis pemkot. Dari terowongan Samarinda, Teras Mahakam, hingga revitalisasi GOR Segiri pada 25 April 2024. Sejumlah catatan dikantongi dari peninjauan progres pekerjaan yang menggunakan APBD 2023 tersebut.
Anggota pansus LKPj Abdul Rohim menuturkan, di proyek terowongan Samarinda pansus menemukan ada perbedaan antara yang dilaporkan pemerintah dengan kondisi di lapangan. Salah satunya terkait target. “Masih belum bisa dioperasional tahun ini. karena masih penembusan dua sisi. Selain itu, masih ada area milik Pemprov yang belum klir diurus,” sebutnya.
Proyek terowongan yang ditujukan untuk memecah kemacetan di Gunung Manggah, Sei Kapih, Sambutan tersebut nyatanya malah memperparah. Untuk GOR Segiri, lanjut Rohim, tak ada catatan yang signifikan yang ditemukan pansus lantaran progres pekerjaan pembangunan gedung sesuai dengan target yang dipatok.
“Ada catatan paling soal kapasitas gedung saja. Untuk progres pembangunannya gedungnya sudah sesuai. Tinggal menunggu pengerjaan interior GOR-nya saja. Karena target rampung keseluruhan akhir tahun ini,” ulas Politikus PKS ini.
Nah, catatan krusial didapati pansus dalam tinjauan ke Teras Mahakam segmen I di Jalan Gajah Mada, Pasar Pagi, Samarinda Kota. Di proyek senilai Rp 36,9 miliar itu, pansus mendapati jika proyek ini molor dari target yang ditetapkan yakni akhir Desember 2023. Saat tinjauan diketahui rekanan yang mengerjakan sudah melakukan penambahan masa kerja waktu ketiga. “Keterlambatannya karena dua hal, menunggu pengiriman lampu teras yang diimpor dari Tiongkok serta belum semua pekerja masuk. Padahal sudah lebih dua pekan pascalebaran,” tuturnya.
Sejumlah catatan yang didapati itu dipastikan bakal disusun menjadi rekomendasi agar pemkot bisa membenahi pengelolaan APBD yang lebih efektif dan efisien ke depannya. (ADV/LL)