Tebarberita.id, Samarinda – Rumah Sakit Islam (RSI) Samarinda akan kembali beroperasi awal 2023 mendatang. Berbagai persiapan tengah dimatangkan untuk menunaikan masa hiatus rumah sakit yang berada di Jalan Gurami, Sungai Dama, Samarinda Ilir tersebut. Salah satunya merekrut tenaga kesehatan (nakes) yang sempat hengkang ketika pelayanan terhenti medio 2016 silam.
Direktur Umum RSI dr. Adhitya Angga Kharisma menuturkan untuk kembali beroperasi, rumah sakit membutuhkan sekitar 100 nakes diberbagai bidang. Dari manajemen, medis seperti dokter, perawat, hingga bidan. Ada pula karyawan penunjang medis seperti radiologi atau laboratorium.
“Sudah masuk tahap wawancara saat ini. Penjaringan kami buka pada 14 September lalu,” ungkapnya dikonfirmasi via seluler, Selasa (4/10/2022).
Dr Angga, begitu dia disapa, tak menyangka rekrutmen yang dibuka RSI disambut antusias dengan banyaknya lamaran kerja yang masuk.
Setidaknya, ada 2.500 pelamar yang mengajukan lamaran baik lewat email atau secara langsung mengirim berkas lamaran ke RSI. Dari jumlah itu, sebanyak 300 pelamar dinyatakan lolos dan tengah menjalani tes wawancara yang bakal digelar hingga 7 Oktober nanti.
“Tapi yang bisa kami rekrut baru 100 orang disemua bidang itu. Karena masih tahap pertama untuk operasional rumah sakit,” sambungnya.
Jika pelayanan yang dihadirkan tak utuh seperti sedia kala, manajemen rumah sakit yang ditarget bisa pulih seperti semula tak mungkin bisa terwujud. Karena itu, ditahap pertama operasional RSI awal 2023 nanti, targetnya, seluruh pelayanan yang ada di RSI bisa beroperasi kembali. Seperti ketika polemik yang membuat RSI harus vakum belum terjadi.
“Semua pelayanan, dari poliklinik, IGD, rawat inap, kamar bersalin, hingga ruang operasi,” tuturnya.
Yang jadi pembeda hanya soal daya tampung pasien. Jika dulu RSI berkapasitas 150 tempat tidur. Di operasional awal ini, aku dia, baru sekitar 50 tempat tidur.
“Hanya itu bedanya. Selebihnya kami akan berikan pelayanan yang lebih maksimal,” imbuhnya menegaskan.
Mulai berjalannya perekrutan nakes dan penunjang nakes sejak September 2022 ditujukan agar ada rentang waktu untuk manajemen menyiapkan pendidikan dan pelatihan para rekrutan anyar itu. Sembari merampungkan pengerjaan fisik atau pengadaan peralatan kesehatan yang dibutuhkan.
Terpisah, Dewan Pengawas RSI Suparno mengingatkan agar manajemen memastikan proses perekrutan nakes dan penunjang nakes secara mandiri tak perlu melewati pihak ketiga. Hal ini, kata dia, menjadi opsi meminimalisasi adanya potensi oknum-oknum nakal yang tak bertanggung jawab memanfaatkan proses rekrutmen ini.
“Manajemen diharapkan bisa aktif mengawal proses rekrutmen. Karena, kehadiran RSI sangat dinanti masyarakat Samarinda setelah lama vakum,” kata pria yang juga legislator Kota Tepian itu.
Selain itu, pihaknya juga meminta manajemen RSI memitigasi potensi loss dalam pelayanan sehingga proses rekrutmen ini bisa efektif dan efesien dalam menjalankan operasional rumah sakit ketika resmi beroperasi kembali awal 2023. (LL)