Tebarberita.id, Samarinda – Ketersediaan lahan tempat pemakaman umum (TPU) di Samarinda perlu dievaluasi Pemkot Samarinda. Pasalnya, sudah banyak TPU yang berjejal dipenuhi kuburan. Pemkot dinilai Anggota Komisi III DPRD Samarinda perlu mencari solusi dari kebutuhan lahan masyarakat menaruh pusara kelak.
“Keberadaan TPU saat ini belum merata. Pemkot perlu hadir untuk membantu kebutuhan masyarakat ini,” ungkapnya ketika diwawancara, Selasa (1/11/2022). Keterlibatan Pemkot, lanjut dia, tak melulu harus dengan menyediakan lahan pemakaman umum baru.
Saat ini masyarakat sudah lebih mandiri dan mampu berswadaya dalam urusan kebutuhan lahan pemakaman lewat rukun kematian yang ada disetiap kelurahan. Nah, Pemkot bisa hadir membantu warga dengan memperluas lahan pemakaman swadaya masyarakat tersebut. “Misal ada pemakaman swadaya masyarakat pemkot bisa membantu memperluas arealnya,” katanya.
Dengan begitu, urusan merogoh kocek daerah pun bisa dihemat mengingat membangun TPU baru pasti memakan uang yang tak sedikit. Dari pembebasan lahan, pematangan, hingga menyediaan jalan yang nyaman untuk warga ketika berziarah.
Jasno mencontohkan areal pemakaman swadaya di daerah pemilihannya, Simpang Pasir dan Palaran. Di sana ada kuburan yang dikelola rukun kematian setempat dan saat ini memang sudah mulai penuh dengan nisan. Warga tentu ingin keluarga atau kerabatnya dimakamkan tak jauh sementara kuburan yang ada sudah mulai sesak dan ada yang dimakamkan dalam satu liang lahat yang sama. “Saya juga sempat terima keluhan waktu reses. Warga mengeluh lahannya menurun harganya karena dekat dengan kuburan,” katanya
Umumnya, lanjut Jasno, pemakaman swadaya cenderung berasal dari tanah wakaf. Lahan yang dijadikan pemakaman mempengaruhi harga jual lahan di sekitarnya.
“Daripada bikin baru pasti harus cari lahan dan harus jauh dari pemukiman. Mending bantu pemakaman yang ada. Misal, ada pemakaman swadaya, pemkot beli lahan di sebelah pemakaman itu untuk memperluas kuburan yang ada. Itu lebih membantu dan hemat karena lebih murah,” ulas ketua DPD PAN Samarinda menutup wawancara. (ADV/LL)