Tebarberita.id, Samarinda – Gedung Pasar Baqa di kawasan Samarinda Seberang sudah usai dibangun dan siap difungsikan pada 15 Mei lalu. para pedagang yang semula tersebar dan berjualan di pinggir jalan kini bisa beralih ke gedung yang sudah terbangun. Untuk Anggota Komisi III DPRD Samarinda Jasno meminta agar pemkot bisa lebih menata para pedagang kaki lima (PKL) yang masih ada.
“Harus ada tindak tegas dari pemkot. Sebelumnya mungkin ada pemakluman karena gedungnya belum ada. Masih dibangun. Tapi jika sudah ada mestinya bisa lebih steril jalanan,” tuturnya. keberadaan PKL, lanjut dia, jelas merugikan 500 pedagang yang resmi menempati Gedung Pasar Baqa dan bisa memantik kecemburuan jika tak ada tindakan tegas dari pemerintah.
Tak sampai disitu, PKL juga menjadi biang kemacetan di Jalan Sultan Hasanuddin, Baqa, Samarinda Seberang karena masyarakat yang membeli cenderung memarkirkan kendaraannya sembarangan. “Pemkot lewat Satuan Polisi Pamong Praja atau Dinas Perdagangan atau kecamatan dan kelurahan setempat harus proaktif. Kalau dibiarkan terus bisa membudaya hal seperti itu,” tutur legislator dari Partai Amanat Nasional ini.
Toleransi banyaknya pedagang yang berjualan di pinggir jalan dirasanya sudah cukup ketika bangunan pasar masih dikerjakan. Memang saat itu, para pedagang di gedung Pasar Baqa diberi ruang khusus untuk tetap berjualan di kawasan itu.
“Tapi bangunan kan sudah ada, pedagang yang sebelumnya sempat diplot di sekitar juga sudah menggunakan lapak di gedung yang ada. Otomatis tak perlu toleransi lagi untuk PKL yang membandel seperti itu,” tutupnya. (ADV/LL)